Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Akui Menko Puan Tak Pernah Turun ke Daerah Asap

Kompas.com - 27/10/2015, 20:16 WIB
Ihsanuddin

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengakui Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani tidak pernah berkunjung ke daerah untuk meninjau langsung dampak dari kebakaran hutan dan kabut asap.

"Tapi bukan berarti dia tidak tampil di daerah itu tidak bekerja. Karena tentu teknisnya kami (kementerian teknis) yang harus melihat dan menyelesaikan di daerah itu seperti apa," kata Nila kepada Kompas.com, di sela-sela peninjauan kabut asap, di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (27/10/2015).

Kunjungan ke Palembang dan Jambi ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. Selain Nila, Luhut didampingi Ketua DPR Setya Novanto, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei.

Ada pula Menteri Pendidikan Anies Baswedan yang sudah terlebih dahulu berada di Jambi. Meski tak hadir dalam setiap kunjungan ke daerah, lanjut Nila, namun Menko PMK tetap menjaga komunikasi dengan kementerian-kementerian teknis yang ada dibawahnya. Komunikasi dilakukan melalui rapat terbatas antara kementerian di bawah Menko PMK, atau sering juga dilakukan melalui sambungan telepon.

"Tadi juga beliau telepon," ucap Nila.

Nila meyakini, alasan Puan tak pernah ikut peninjauan asap ke daerah bukan karena faktor keengganan, melainkan karena hanya masalah teknis saja. Dia yakin dalam waktu dekat Puan akan ikut meninjau langsung daerah uang tekena kabut asap seperti Jambi dan Palangkaraya.

"Beliau dengan Presiden nanti saya rasa Insya Allah (akan hadir)," ucapnya.

Kinerja Puan yang tak terlihat dalam bencana kabut asap sebelumnya mendapat kritik dari sejumlah kalangan. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Abednego Tarigan menilai dampak dari kebakaran hutan dan kabut asap, seperti kesehatan, pendidikan, hingga kesejahteraan sosial berada di bawah Kemenko PMK.

"Kemana peran Menko PMK mengatasi dampak kabut asap ini?" kata Abednego kepada Kompas.com, Jumat (23/10/2015) lalu. (Baca: Walhi Pertanyakan Kinerja Puan dalam Atasi Dampak Bencana Asap)

Kemenko PMK merupakan jajaran kementerian baru di Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kementerian ini membawahi dan mengoordinasikan, Kementerian Agama; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; Kementerian Kesehatan; Kementerian Sosial; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan, Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com