Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desmond: Pansus Pelindo II Ujungnya Politis dan Pencitraan

Kompas.com - 27/10/2015, 16:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Panitia Khusus DPR yang dibentuk untuk mengusut dugaan penyimpangan di PT Pelabuhan Indonesia II mulai tak kompak.

Anggota Panitia Khusus Pelindo II mengkritik kinerja pansus. Menurut dia, kebanyakan anggota tak tahu apa yang hendak dikerjakan di dalam tim itu.

Menurut dia, pansus dibentuk karena ada dugaan pelanggaran hukum, misalnya terkait Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino. Ia ingin proses hukum berjalan.

"Dalam UU MD3 (MPR, DPR, DPD, dan DPRD) kan jelas pansus ini proses penyidikan untuk suatu pelanggaran hukum dan undang-undang, tidak boleh ke mana-mana," kata Desmond saat dihubungi, Selasa (27/10/2015).

Dia mempertanyakan mulai munculnya wacana bahwa pansus akan mengarah kepada hak menyatakan pendapat terhadap Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Baca: Pansus Pelindo II Dinilai Hanya Cari Panggung)

Desmond menilai, terlalu jauh bila kerja penyelidikan dugaan pelanggaran hukum yang melibatkan Lino berujung pada hak menyatakan pendapat.

"Kita ini kan meluruskan hukum saja. HMP terlalu jauh, tak logis," katanya.

Dia khawatir, bila pola kerja pansus yang selama ini dipertahankan, itu akan menghasilkan sesuatu yang tidak signifikan bagi penegakan hukum di Indonesia. (Baca: Rini Soemarno Jadi Target Pansus Pelindo II?)

Politisi Partai Gerindra ini menilai, Pansus Pelindo II DPR RI hanya menjadi panggung politisasi oleh pihak-pihak tertentu.

"Saya pesimistis. Pansus hanya panggil orang yang ujungnya politis dan pencitraan, bukan hukum," ujar Desmond. (Baca: Pansus Pelindo II Diminta Undang Pakar Bisnis, Tak Hanya Panggil Barisan Sakit Hati)

Bagi Desmond, pansus seharusnya melakukan sesuatu yang bisa menindaklanjuti temuan awal Bareskrim Mabes Polri ketika masih dipimpin Komisaris Jenderal Budi Waseso, misalnya dugaan korupsi dalam pengadaan 10 mobile crane.

"Ini kan ranah hukum. Maka, adakah pelanggaran hukum? Pansus ini harus menjaga agar sesuatu yang sudah diselidiki itu tetap on the track," ucap Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com