JAKARTA, KOMPAS.com - Program bela negara telah dibuka secara resmi mulai hari ini. Kader bela negara akan mendapatkan berbagai macam pendidikan dan pelatihan selama satu bulan, baik di dalam maupun luar kelas.
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara Mayor Jenderal Hartind Asrin mengatakan, pelatihan bela negara adalah pendidikan kewarganegaraan yang berupaya memfasilitasi hak masyarakat untuk membela negara.
Pendidikan yang dilakukan memiliki kemiripan penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Materinya mencakup pendidikan tentang agama, budi pekerti, dan moral, seperti menghormati orang yang lebih tua.
"Namun, kami telah mengembangkan pelatihan bela negara dengan kebutuhan kini. Tidak hanya Pancasila, tetapi kami juga memberikan pendidikan kepemimpinan, disiplin, dan kerja sama tim yang bertujuan membentuk good citizen," kata Hartind di Pusdiklat Kemenhan, Salemba, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Setidaknya ada dua kurikulum yang akan masuk ke dalam program bela negara, yaitu pendidikan dasar serta pendidikan inti.
Komposisi pendidikan meliputi 70 persen di dalam kelas dan 30 persen untuk latihan di luar kelas.
Dalam pendidikan dasar, kader akan diajarkan tentang program empat pilar, pelatihan kepemimpinan simulasi kejahatan, serta pengetahuan dasar intelejen.
"Tidak akan membosankan pelatihannya nanti. Semuanya kami berikan untuk program ini," kata Hartind.
Adapun pendidikan inti mencakup cara memberikan perintah, pendidikan cinta tanah air, dan program bela negara secara fisik maupun nonfisik.
"Ke depan, kami akan coba kembangkan tentang kearifan lokal yang sudah kami bentuk kerja sama dengan kementerian pendidikan," kata Hartind.
Pendidikan di luar kelas tidak akan mencakup latihan tembak-menembak. Namun, kader akan dilatih baris-berbaris, olahraga setiap pagi, hingga latihan upacara bendera.
Hari ini, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Kamis meresmikan pendidikan bagi 200 calon pelatih inti bela negara untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Peresmian serupa juga dilakukan di 44 kabupaten/kota yang dipimpin oleh pimpinan kepala daerah.
Program ini menyasar warga negara yang sudah berusia 17 tahun hingga 50 tahun dan akan dibuka di setiap kantor komando daerah militer di setiap daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.