JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas IX Bali, Aburizal Bakrie, mengaku setuju dengan wacana program Bela Negara yang diusulkan Kementerian Pertahanan.
Menurut Aburizal, program tersebut sangat diperlukan dan memungkinkan dijalankan di Indonesia.
Aburizal mengambil contoh sejumlah negara seperti Singapura yang menjalankan program wajib militer.
Ia yakin Indonesia juga mampu melakukan itu karena dianggap memiliki sumber daya manusia dan anggaran yang cukup.
"Menurut saya biasa, wajib, seperti di negara lain," kata Aburizal, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Aburizal melanjutkan, saat dirinya masih menjadi mahasiswa program serupa pernah diterapkan di Indonesia.
Ia mengusulkan program Bela Begara diterapkan kepada warga negara Indonesia yang telah lulus pendidikan menengah.
"Dulu waktu saya mahasiswa juga ada, mesti latihan militer dan sebagainya," ucap Aburizal.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, Kementerian Pertahanan akan membentuk 4.500 kader pembina Bela Negara pada tahun 2015 di 45 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Pembentukan kader pembina Bela Negara akan direalisasikan secara serentak melalui pendidikan dan pelatihan yang mulai dibuka pada 19 Oktober 2015 dengan melibatkan seluruh kementerian/lembaga.