Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OC Kaligis Disebut Suka "Nyelonong" Masuk Ruangan Hakim PTUN Medan

Kompas.com - 02/10/2015, 06:55 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Otto Cornelis Kaligis pernah muncul di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan, Sumatera Utara, secara tiba-tiba. Hal tersebut diakui Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro, saat bersaksi dalam sidang dugaan suap kepada hakim dan panitera PTUN Medan.

Dalam pertemuan pertama dengan Kaligis pada 29 Mei 2015, Kaligis datang ke ruangan Tripeni diantar oleh sekretaris panitera, Syamsir Yusfan. Namun, dalam kedatangannya yang kedua kali, Kaligis nyelonong masuk ke ruangan Tripeni.

"Sebelum putusan, OCK pernah masuk ruangan saya sendirian. Nyelonong aja. Saya tidak undang, tapi dia masuk sendiri," ujar Tripeni di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Padahal, kata Tripeni, semestinya tamu melalui resepsionis di lantai bawah Kantor PTUN Medan untuk bertemu dengan hakim. Kedatangan Kaligis tersebut untuk berkonsultasi mengenai gugatan yang akan diajukan ke PTUN. Dalam dua pertemuan tersebut, Kaligis memberikan amplop putih kepada Tripeni.

Pada kedatangan pertama, Kaligis memberikan amplop berisi uang sebesar 5.000 dollar Singapura. Sementara pada kedatangan kedua, Kaligis memberi amplop berisi 10.000 dollar AS beserta beberapa buku.

Tak hanya Kaligis, anak buahnya yang bernama M Yagari Bhastara juga pernah muncul di ruangan Tripeni secara tiba-tiba pada 9 Juli 2015. Saat itu, Gary membawa amplop berisi uang 5.000 dollar AS.

"Saya enggak tahu tiba-tiba Gary ke ruangan. Saya enggak pernah undang, dia datang ke ruangan saya," kata Tripeni.

"Dia datang kemudian menyerahkan amplop. 'Pak, ini terima kasih dari OCK'. Saya menolaknya. Gary taruh di kursi dan Gary keluar," ujar dia.

Setelah itu, Tripeni meminta bawahannya agar menolak Kaligis maupun bawahannya masuk ke ruangannya tanpa seizinnya. Hari itu juga petugas KPK menangkap mereka.

Hal serupa juga dialami oleh hakim PTUN Medan Amir Fauzi. Amir mengaku pernah mendapati Kaligis berada di ruangannya setelah sidang gugatan Kaligis dengan agenda pemeriksaan ahli.

"(Pertemuan) inisatif OC Kaligis. Setelah sidang selesai pemeriksaan ahli, dia masuk, sudah ada di meja kerja saya," ujar Amir.

Saat itu, Kaligis menanyakan bagaimana tanggapan majelis hakim mengenai keterangan ahli yang dihadirkan. Namun, Amir merasa tidak berwenang menjawab karena berada di luar persidangan. Amir mengakui bahwa saat itu ia merasa tidak nyaman dengan kehadiran Kaligis.

"Karena saya sudah tidak nyaman, menolak untuk terima beliau, saya sudah tidak fokus lagi apa yang dia katakan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kamil - Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Kamil - Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Nasional
Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com