Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Evakuasi Korban Tragedi Mina, PPIH Bentuk 3 Tim

Kompas.com - 30/09/2015, 11:23 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) daerah kerja Mekkah dan Madinah membentuk tiga tim untuk mempercepat evakuasi jemaah haji korban musibah di Mina, Arab Saudi, yang terjadi, Kamis (24/9/2015) lalu. Ketiga tim itu terdiri dari tim pengumpulan data, tim penelusuran, dan tim identifikasi.

"Pertama, tim pencari data mulai menghimpun data jemaah haji Indonesia yang belum kembali ke kloternya sejak peristiwa Mina," ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Arsyad Hidayat, melalui siaran pers, Rabu (30/9/2015).

Mulai hari ini, tim pengumpul data secara intensif mulai berkeliling ke beberapa kloter untuk mendapatkan laporan-laporan terbaru terkait dengan beberapa kloter yang jemaahnya belum kembali.

Selanjutnya, tim penelusuran mulai mengunjungi beberapa rumah sakit di Arab Saudi, seperti RS Mina Al Wadi, RS Mina Al Jisr, RS Zahir, RS Syisyah, dan RS Militer di Awali. Selain itu, tim penelusuran juga mengunjungi rumah sakit di luar Kota Mekkah, misalnya RS Garda Nasional di Jeddah dan RS Hada di Thaif.

Sementara itu, tim identifikasi mulai melakukan proses identifikasi jenazah di Majma’ Ath-Thawari Bil Mu'aishim. Menurut Arsyad, ada dua pola yang digunakan dalam mengidentifikasi jenazah. Pertama, identifikasi melalui file yang berisi data pelengkap jemaah berupa gelang, tas, syal, DAPIH (Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji), kartu petunjuk bus, kartu petunjuk hotel, da yang lainnya. 

"Jika  itu ditemukan, maka akan mempermudah identifikasi jenazah korban. Kalau tidak, identifikasi dilakukan dengan  mengkonfirmasi jenazah melalui ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu dan keluarga jenazah di kloter tersebut,” kata Arsyad.

Tim ini juga bekerja sama dengan tim Disaster Victim Identification (DVI) Arab Saudi untuk mendapatkan data-data sidik jari jemaah haji Indonesia yang sudah diambil ketika tiba di Bandara  Arab Saudi. Hal ini dilakukan karena mulai terjadi perubahan fisik jenazah, sehingga menyulitkan proses identifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com