Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Seni Rupa Mediart Becermin pada Kemanusiaan Transendental JO

Kompas.com - 28/09/2015, 06:06 WIB

Oleh: Hery Gaos

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi para seniman karyawan Kompas Gramedia, Jakob Oetama atau sering disebut dengan inisial JO, bukan saja seorang pemimpin. Perjalanannya sebagai guru, pengusaha, dan wartawan telah menorehkan ketokohan yang patut dicatat dan diteladani. Bertempat di Lobi Gedung Kompas Gramedia, pameran seni rupa Mediart mencoba membidik, sekaligus becermin pada kemanusiaan transendental JO.

Pameran seni rupa Mediart yang digelar sebagai hadiah ulang tahun ke-84 Jakob Oetama yang dibuka pada Senin (28/9/2015) ini akan berlangsung sepekan. Para peserta pameran antara lain GM Sudarta, Hari Budiono, Hermanu, Qbro, Keliek DK, Putu Fajar Arcana, Didie SW, Rahardi Handining, Barlin Srikaton, Agus Salim, Hery Gaos, Sujendro, dan Pramono Pinungul.

Dengan bahasa hati dan laku kreasinya, para seniman anggota komunitas Mediart itu mencoba membahasakan kesan, kekaguman, rasa hormat, dan apresiasi mereka kepada JO lewat visual, baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Rata-rata mereka mengangkat sisi JO sebagai seorang guru, bapak, dan teladan dalam berperilaku, bekerja, dan bersikap.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Topeng wajah Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama, dipamerkan dalam pameran seni rupa Mediart di lobi Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta, Senin (28/9/2015).
Di tingkat internal perusahaan, dia dihormati bukan karena sebagai pemimpin dan pemilik saja, tetapi juga sebagai sosok yang pantas diteladani dengan falsafah humanisme transendentalnya. Ia selalu menjadi panutan dan acuan dalam berbagai pengambilan keputusan atau penyelesaian masalah.

Sebab itu, bertepatan dengan usianya yang ke-84 pada 27 September 2015, Mediart merasa perlu melakukan sesuatu dalam merayakan ulang tahunnya, sekaligus memaknai momen penting ini.

Bagi para anggota Mediart, ini adalah momentum untuk bersyukur, seperti yang selalu ditekankan oleh JO agar senantiasa ingat kepada kekuasaan dan kemurahan Tuhan Yang Maha Esa.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Karyawan Kompas Gramedia melihat karya seni yang merupakan wujud apresiasi kepada Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama dalam pameran seni rupa Mediart di lobi Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta, Senin (28/9/2015).
Lebih dari itu, momen ini perlu dimaknai untuk becermin kepada JO. Sebagai pemimpin, bapak, dan guru, dia telah memberi teladan yang teruji selama memimpin Kompas Gramedia.

Dengan falsafah humanisme transendental, dia telah menunjukkan kebijaksanaan, kesuksesan, dan kelincahannya dalam melewati setiap tantangan, tekanan, dan ancaman, kemudian mampu dengan cerdik dan bernas menangkap kesempatan dan mengatasi setiap kelemahan.

Bagi dunia usaha yang cenderung kapitalistis dan materialistis, falsafah humanisme transendental terkesan utopis atau hanya teoretis. Hanya indah untuk dunia awang-awang, tetapi tak praktis di dunia nyata belantara usaha. Namun, JO telah membuktikan bahwa pandangan itu salah. Baginya, berbisnis juga membawa misi pencerahan dan kemanusiaan, tidak melulu mengumpulkan keuntungan tanpa pandang bulu.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Karyawan Kompas Gramedia melihat karya seni yang merupakan wujud apresiasi kepada Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama dalam pameran seni rupa Mediart di lobi Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta, Senin (28/9/2015).
Dia menunjukkan kesadarannya bahwa manusia terdiri dari dunia dalam dan dunia luar. Dunia dalam lebih menyangkut personalitas, kepribadian yang lebih luas dan esensial dari setiap individu manusia. Sedangkan dunia luar adalah kehidupan sehari-hari, materi, sosial, politik, dan alam yang pemahamannya lebih didominasi oleh kesadaran atau intelektual, materialisme dan statistik, pun angka-angka.

Beribu-ribu tahun manusia gagal menyelesaikan problem-problem kemanusiaan dan alam karena terlalu bersandar pada analisis, pemahaman, serta perhitungan dunia luar semata. Mereka lupa bahwa dunia dalam lebih luas dan lebih penting. Ketika dunia dalam sudah mapan dan baik, otomatis produk-produk di dunia luar akan semakin baik dan berkualitas, pun efektif dan indah. Sehingga, penyelesaian, perlakuan, atau sikap kemanusiaan lebih holistik dan efektif, tepat sasaran, dan memuaskan.

Sebab itu, JO selalu menekankan pentingnya penguatan kepribadian. Sebagai contoh, dia menekankan sikap jujur, disiplin, profesional, tetapi juga mampu ngemong, tenggang rasa, dan memiliki rasa hormat terhadap kemanusiaan yang majemuk. Selain itu, dia juga mengingatkan pentingnya untuk selalu bersyukur dan ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa lewat agama dan keyakinannya masing-masing.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Karyawan mengenakan topeng wajah Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama, dalam pameran seni rupa Mediart di lobi Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta, Senin (28/9/2015).
Falsafah humanisme transendental atau kemanusiaan beriman merupakan karya indah dari pergolakan dunia dalam dan dunia luar JO sebagai guru, wartawan, pengusaha, dan pemimpin. Falsafah itu yang menjadi nyawa manajemen dan pendirian, serta sikap JO sebagai manusia, pengusaha, guru, dan anggota masyarakat.

Membawa perahu kecil bernama Intisari sebagai pelopor bersama PK Ojong, kemudian ia mampu mengibarkan bendera setinggi langit lewat koran Kompas, dan melebarkan sayap dengan berbagai unit usaha media dan jenis lainnya untuk terbang mengarungi angkasa, kemudian membangun Indonesia Mini yang berperikemanusiaan dan berketuhanan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Duga SYL Kasih Uang dan Barang untuk Pedangdut Nayunda Nabila

KPK Duga SYL Kasih Uang dan Barang untuk Pedangdut Nayunda Nabila

Nasional
Hadiri Sidang Etik oleh Dewas KPK, Nurul Ghufron: Siapkan Diri dengan Baik

Hadiri Sidang Etik oleh Dewas KPK, Nurul Ghufron: Siapkan Diri dengan Baik

Nasional
KPK Geledah Kantor ESDM dan PTSP Provinsi Maluku Utara

KPK Geledah Kantor ESDM dan PTSP Provinsi Maluku Utara

Nasional
Prabowo Temui Presiden UEA, Terima Medali Zayed hingga Bahas Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Temui Presiden UEA, Terima Medali Zayed hingga Bahas Kerja Sama Pertahanan

Nasional
Jokowi Pantau Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Janji Segera ke Sana

Jokowi Pantau Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Janji Segera ke Sana

Nasional
12 Kriteria Fasilitas KRIS Pengganti Kelas BPJS

12 Kriteria Fasilitas KRIS Pengganti Kelas BPJS

Nasional
Dewas KPK Panggil 10 Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini, Salah Satunya Alexander Marwata

Dewas KPK Panggil 10 Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini, Salah Satunya Alexander Marwata

Nasional
Kasus TPPU SYL, KPK Sita Mercedes Benz Sprinter yang Disembunyikan di Pasar Minggu

Kasus TPPU SYL, KPK Sita Mercedes Benz Sprinter yang Disembunyikan di Pasar Minggu

Nasional
BMKG Prediksi Banjir Bandang di Sumbar sampai 22 Mei, Imbau Warga Hindari Lereng Bukit

BMKG Prediksi Banjir Bandang di Sumbar sampai 22 Mei, Imbau Warga Hindari Lereng Bukit

Nasional
DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, Puan dan Cak Imin Absen

DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, Puan dan Cak Imin Absen

Nasional
Kolaborasi Kunci Kecepatan Penanganan Korban, Rivan A Purwantono Serahkan Santunan untuk Korban Laka Bus Ciater

Kolaborasi Kunci Kecepatan Penanganan Korban, Rivan A Purwantono Serahkan Santunan untuk Korban Laka Bus Ciater

Nasional
Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Nasional
Revisi UU MK Disepakati Dibawa ke Paripurna: Ditolak di Era Mahfud, Disetujui di Era Hadi

Revisi UU MK Disepakati Dibawa ke Paripurna: Ditolak di Era Mahfud, Disetujui di Era Hadi

Nasional
BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

Nasional
Sekian Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Sekian Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com