JAKARTA, KOMPAS.com — Masjid Istiqlal tahun ini tak akan membagikan kupon penukaran hewan kurban secara langsung kepada warga. Namun, pembagian dilakukan menggunakan proposal yang diberikan oleh penerima hewan kurban.
"Caranya, mustahik (orang yang berhak menerima kurban) mengumpulkan proposal, dan disebut jumlah mustahiknya, lengkap dengan data KTP dan semacamnya. Nanti, pihak panitia akan menyeleksi proposal yang masuk," ujar perwakilan bidang humas Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (23/9/2015).
Tentunya, menurut Abu, Istiqlal memiliki prioritas penerima hewan kurban dalam penyeleksian ini. Yang diutamakan adalah masyarakat sekitar Masjid Istiqlal, baru ke daerah yang lebih jauh.
Hal tersebut diberlakukan karena proposal yang masuk juga berasal dari warga luar Jakarta, seperti Karawang dan Tangerang. Sistem pembagian hewan kurban ini telah dilakukan juga pada tahun sebelumnya. Meski sudah memberikan informasi lewat spanduk, masih ada beberapa orang yang datang menanyakan kupon sekalipun jumlahnya sedikit.
"Setelah survei, justru banyak yang bersyukur dengan cara pembagian ini. Tinggal diam di rumah, dapat daging kurban," kata Abu.
Abu menambahkan, Istiqlal tidak lagi mendistribusikan daging kurban secara langsung karena menimbulkan banyak masalah, berisiko menimbulkan kegaduhan, bahkan memakan korban jiwa. Padahal, daging kurban yang tersedia berjumlah terbatas, sementara jumlah yang mengantre bisa ribuan orang.
"Tahun kemarin ada 45 sapi, bisa kami bagikan jadi 6.000 kantong," ujar Abu.
Untuk tahun ini, hingga pukul 19.00 WIB, hewan kurban yang masuk ke Masjid Istiqlal berjumlah 23 sapi dan 10 kambing. Pemotongan akan diadakan pada Kamis malam selepas shalat isya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.