Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WWF: Pelaku Pembakaran Hutan Serakah!

Kompas.com - 22/09/2015, 03:11 WIB
Dylan Aprialdo Rachman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Chief Executive Officer World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, Efransjah meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar untuk berani menindak tegas para pelaku perusak lingkungan, khususnya pelaku pembakaran hutan di sejumlah wilayah Indonesia. Menurutnya, pelaku pembakaran hutan bersikap serakah karena tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebakaran hutan yang terjadi belakangan ini.

"Hutan dan air adalah basis utama ekosistem. Di planet bumi ini, manusia sebagai khalifahnya. Sifat manusia adalah serakah. Mereka merusak hutan yang menjadi basis ekosistem, untuk memenuhi keinginannya," ujar Efransjah saat memberikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Perdamaian Dunia dan Deklarasi Indonesia Bergerak Menyelamatkan Bumi di Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Jakarta, (21/9/2015).

Efransjah menuturkan, peran kebijakan nyata berada di tangan pemerintah, sehingga ia meminta agar Kementerian LHK bisa mengambil keputusan yang cepat dan tepat di dalam menangani persoalan lingkungan hidup saat ini.

"Kami bukan pembuat keputusan, yang bisa memutuskan Ibu (Menteri LHK Siti Nurbaya). Saya tahu Ibu punya hati nurani, jadi setelah mendengar kami, Ibu lakukan saja jika bermanfaat," kata dia.

Menurut Efransjah, masyarakat perlu mempertimbangkan sisi moral dan etika dalam pemanfaatan sumber daya alam agar lingkungan hidup bisa terjaga dan bisa dimanfaatkan oleh generasi masa depan bangsa.

"Perlu terjadinya perubahan paradigma baru yang mendasar dalam pengelolaan sumber daya alam ini," ujarnya.

Namun Ia mengapresiasi langkah Kementerian LHK yang mengajak organisasi-organisasi lingkungan hidup, organisasi keagamaan, serta para tokoh masyarakat dan profesional untuk melakukan tindakan nyata secara bersama-sama dalam menyelesaikan persoalan lingkungan hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com