Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR Nilai Kereta Cepat Cocok untuk Rute Jakarta-Surabaya

Kompas.com - 20/09/2015, 06:28 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan takjub melihat hasil pembangunan infrastruktur di China, salah satunya kereta cepat. Indonesia, kata dia, harus memiliki kereta yang mampu melaju dengan kecepatan di atas 300 kilometer per jam itu.

"Kita harus punya begini," kata Zulkifli tengah perjalanan dari Beijing menuju Shanghai, China dengan menumpang kereta cepat, Sabtu (19/9/2015).

Zulkifli hadir di China sebagai kunjungan balasan atas kedatangan pimpinan MPR China ke MPR RI beberapa waktu lalu. Ikut hadir Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Fraksi PDI-P di MPR Achmad Basarah, Ketua F-Golkar di MPR Rambe Kamarul Zaman, Ketua F-PKS di MPR TB Soenmandjaja, Ketua F-Hanura di MPR Sarifuddin Sudding. Mereka didampingi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Tiongkok Alim Markus.

Zulkifli sudah terkesima ketika melihat stasiun di Beijing yang dinilainya sekelas bandara. Satu jam perjalanan, ia mengaku merasa nyaman di dalam kereta yang melaju pada kecepatan 302 kilometer per jam itu.

Zulkifli mengatakan, kereta cepat layak dibangun untuk rute Jakarta-Surabaya dengan pemberhentian di beberapa titik. Ia menilai kereta cepat tidak efisien untuk rute Jakarta-Bandung yang jaraknya tidak sampai 150 kilometer.

"Kalau Jakarta-Bandung dibuat delapan pemberhentian, dengan kecepatan 300 kilometer per jam, baru ngebut sudah berhenti lagi. Jadi harus realistis," kata Zulkifli.

Ketika disinggung negara mana yang layak merealisasikan kereta cepat di Indonesia, apakah China atau Jepang, pria yang juga pernah menaiki kereta cepat di Jepang itu mengatakan, mesti dilihat kerja sama mana yang paling menguntungkan bagi Indonesia.

"Tiongkok juga bagus. Tiongkok kan nggak perlu jaminan (pemerintah). Jepang kan perlu jaminan," kata Ketua Umum PAN itu.

Zulkifli sempat menyinggung soal kereta cepat dalam jamuan makan malam bersama Ketua CPPCC (lembaga seperti MPR) Shanghai, Wu Zhiming, dan para pejabat CPPCC Shanghai lainnya pada Sabtu malam. Saat itu, Zulkifli menyebut bahwa moda transportasi tersebut sangat bagus.

"Cocok untuk Jakarta-Surabaya. Sekarang di Indonesia ada kereta, tapi kereta tua," kata Zulkifli kepada Wu Zhiming.

Wu Zhiming mengatakan, jika memang ingin membangun kereta cepat, tarif untuk penumpang harus lebih murah hingga 50 persen dibanding tiket pesawat.

Presiden Joko Widodo sebelumnya memastikan tidak ada pembatalan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Proyek itu akan dibangun jika hitung-hitungannya tepat dengan mengedepankan kepentingan nasional. Saat ini pemerintah menunggu pihak-pihak yang berminat membangun proyek itu dengan hitungan yang pas. 

Pernyataan itu disampaikan Presiden saat bertemu warga Indonesia di Kantor Kedutaan Besar RI di Doha, Qatar. (baca: Di Depan WNI di Doha, Jokowi Sebut Tidak Ada Pembatalan Kereta Cepat)

Pemerintah sudah menyerahkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan investor secara business to business atau komersial.

Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan satu syarat khusus kepada Jepang apabila tetap ingin bersaing memperebutkan proyek tersebut dengan Tiongkok. (baca: Proposal Kereta Cepat, Jepang Minta Jaminan Pemerintah dan China Tidak)

"Jadi kalau Jepang ingin ikut dalam proses ini, tentunya harus menghilangkan keharusannya menggunakan permintaan jaminan pemerintah dan pinjamannya harus langsung ke BUMN," ujar Rini.

Dalam proposal Jepang, ada dana jaminan yang harus ditanggung oleh pemerintah. Padahal pemerintah menegaskan bahwa proyek kereta cepat itu tak boleh menggunakan dana APBN.

Di sisi lain, China menyanggupi persyaratan yang ditetapkan Indonesia dalam pembangunan kereta api cepat, yakni bahwa pembangunannya dilakukan murni secara bisnis, tanpa jaminan atau pendampingan pemerintah, serta tidak menggunakan APBN. (baca: Menteri Rini: China Setuju Kereta Cepat Tanpa Jaminan Pemerintah RI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com