Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siti Fadilah Bersaksi dalam Sidang Perkara Alkes di Pengadilan Tipikor

Kompas.com - 09/09/2015, 13:22 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari hadir dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (9/9/2015). Ia menjadi saksi dalam sidang perkara dugaan korupsi pengadaan peralatan medik dalam penanganan wabah flu burung tahun anggaran 2006.

"Saya cuma jadi saksi di sidang ini," ujar Siti di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu siang.

Siti menjadi saksi bagi terdakwa mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan (saat ini Kementerian Kesehatan) Mulya A Hasjmy.

Dalam surat dakwaan Mulya, Siti disebut bersama-sama Mulya dan Yonke Mariantoro selaku Pejabat Pembuat Komitmen serta Ary Gunawan selaku Direktur PT Indofarma Global Media telah melawan hukum dengan melaksanakan kegiatan peralatan medik dalam rangka penanganan wabah flu burung (avian influenza) sisa dana pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin tahun anggaran 2006 pada Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes.

Pada dakwaan, Mulya diarahkan oleh Siti agar PT BUR dijadikan rekanan dalam pekerjaan pengadaan alat kesehatan untuk penanganan flu burung tahun 2006. Mulya juga diarahkan Siti untuk melakukan penunjukan langsung dalam pengadaan alat kesehatan flu burung tersebut. Kasus ini merupakan perkara keempat Mulya.

Sebelumnya, Mulya menjadi terpidana tiga kasus korupsi proyek pengadaan alkes di berbagai tempat. Pada tahun 2006, ia divonis 2,5 tahun penjara atas korupsi pengadaan alkes. Ia juga telah dihukum atas perkara korupsi pengadaan alkes di RS Prof Dr Sulianti Saroso dan RS Haji Sahudin Aceh Tenggara TA 2005. Kemudian, pada September 2013, Mulya divonis empat tahun penjara dalam perkara korupsi pengadaan alat kedokteran kesehatan dan KB Linear Accelerator (Linac) di RSUP H Adam Malik Medan dan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta TA 2007.

Dalam kasus ini, Mulya telah memperkaya diri sebesar Rp 178,050 juta dan menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 28,406 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Jokowi Supaya Masyarakat Jadi 'Benteng' Tangkal Judi Online

Harapan Jokowi Supaya Masyarakat Jadi "Benteng" Tangkal Judi Online

Nasional
Staf Hasto Minta KPK Tunda Pemeriksaan, Masih Trauma Digeledah

Staf Hasto Minta KPK Tunda Pemeriksaan, Masih Trauma Digeledah

Nasional
Peringatan Jokowi soal Judi 'Online' Ancam Masa Depan Keluarga dan Anak

Peringatan Jokowi soal Judi "Online" Ancam Masa Depan Keluarga dan Anak

Nasional
Siap Diduetkan dengan Anies, Kaesang Tak Khawatir Kehilangan Dukungan Projo

Siap Diduetkan dengan Anies, Kaesang Tak Khawatir Kehilangan Dukungan Projo

Nasional
Istana Telaah Draf Revisi UU TNI dan UU Polri

Istana Telaah Draf Revisi UU TNI dan UU Polri

Nasional
Komisi I DPR Sebut Anggaran Kemenhan Tahun 2025 Rp 155 Triliun, Naik Hampir Rp 16 Triliun dari 2024

Komisi I DPR Sebut Anggaran Kemenhan Tahun 2025 Rp 155 Triliun, Naik Hampir Rp 16 Triliun dari 2024

Nasional
KPK Cecar Adik SYL Terkait Dugaan Aset Diatasnamakan Keluarga

KPK Cecar Adik SYL Terkait Dugaan Aset Diatasnamakan Keluarga

Nasional
Komnas Perempuan Sebut Menkominfo Budi Arie Teguhkan Stereotipe Gender

Komnas Perempuan Sebut Menkominfo Budi Arie Teguhkan Stereotipe Gender

Nasional
Kala Jokowi Sarankan Publik Menabung Ketimbang Judi 'Online'...

Kala Jokowi Sarankan Publik Menabung Ketimbang Judi "Online"...

Nasional
1 Buronan TPPO 'Ferienjob' Bermodus Magang ke Jerman Ditangkap di Italia

1 Buronan TPPO "Ferienjob" Bermodus Magang ke Jerman Ditangkap di Italia

Nasional
Respons Nadiem Usai Dimarahi Anggota DPR yang Minta Anggaran Kemendikbud Diperiksa KPK

Respons Nadiem Usai Dimarahi Anggota DPR yang Minta Anggaran Kemendikbud Diperiksa KPK

Nasional
Nadiem Akan Cek Dugaan Dana Pendidikan Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Nadiem Akan Cek Dugaan Dana Pendidikan Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Nasional
Siap Diduetkan dengan Anies, Kaesang: PSI Jakarta dan PKB Masih Komunikasi

Siap Diduetkan dengan Anies, Kaesang: PSI Jakarta dan PKB Masih Komunikasi

Nasional
MA Minta Tambah Anggaran Rp 3 Triliun, Rp 1,9 triliun untuk Renovasi Kantor

MA Minta Tambah Anggaran Rp 3 Triliun, Rp 1,9 triliun untuk Renovasi Kantor

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Suharso Tekankan Pemimpin Harus Bertanggung Jawab

PPP Tak Lolos Parlemen, Suharso Tekankan Pemimpin Harus Bertanggung Jawab

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com