3. Cornelis
Gubernur Kalimantan Barat ini merupakan salah satu dari tiga gubernur asal PDI-P yang menerima penghargaan hari ini. Cornelis mendapat Bintang Jasa Utama.
Pria kelahiran Sanggau, 27 Juli 1953, itu meniti karier sebagai pegawai negeri sipil. Sebelum menjadi gubernur, Cornelis pernah menjadi camat, Kepala Suku Dinas Pengawasan Dinas Pertambangan Kalimantan Barat, hingga Bupati Landak (2001-2008).
Cornelis menjadi salah satu pengurus PDI-P sejak tahun 1999. Dia kini menjadi Ketua DPD PDI-P Kalimantan Barat. Pada pelaksanaan pilpres lalu, ia menjadi salah satu juru kampanye Jokowi hingga membuatnya harus cuti selama lima hari dari tugas gubernur.
4. Ganjar PranowoEks anggota DPR ini menjadi Gubernur Jawa Tengah dari gerbong PDI-P. Ia mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama dari Jokowi, yang pernah menjadi juru kampanye Ganjar di Pilkada Jateng. Ganjar dianggap kerap melakukan sejumlah dobrakan, termasuk bersikap tegas terhadap aksi pungutan liar.
Ganjar juga politisi PDI-P. Dia sudah menjadi anggota DPR sejak tahun 2004. Kariernya meroket saat menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR periode 2009-2014.
Pada Pilpres 2014, Ganjar turut mendukung Jokowi dengan berkampanye di setiap penjuru Jawa Tengah yang menjadi basis PDI-P. Tak hanya itu, Ganjar juga diminta PDI-P untuk membantu kampanye di wilayah lain di Indonesia.
5. Frans Lebu Raya
Total ada lima kepala daerah yang mendapat penghargaan dari Jokowi. Empat di antaranya berasal dari PDI-P, termasuk Frans. Gubernur Nusa Tenggara Timur ini mendapat Bintang Jasa Utama.
Sebelum menjadi gubernur, Frans menjadi Wakil Gubernur NTT pada 2003-2008. Dia juga menjadi Ketua Umum Pengurus Daerah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia di NTT (sejak 2003-sekarang), Ketua Pengda Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia NTT (2001-sekarang), dan Ketua DPD PDI-P Provinsi NTT (2000-sekarang).
6. Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya ini mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama berkat prestasinya selama ini. Risma, demikian sapaannya, dikenal tegas dan berhasil menata Surabaya dengan mempercantik taman-taman kota di sana.
Karier Risma berawal dari pegawai negeri sipil. Dia pernah menjadi Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Badan Perenacanaan Pembangunan Kota Surabaya (1997), Kepala Cabang Dinas Pertamanan Surabaya (2001), Kepala Bgaian Bina Bangunan (2002), Kepala DInas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya (2005), dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Surabaya (2008).
Pada Juli 2015, Risma mendapat kado kartu tanda anggota PDI-P dari Ketua Umum PDI-P Megaawti Soekarnoputri. Dia juga mendapat dukungan dari PDI-P untuk maju lagi sebagai wali kota untuk tahun 2015-2020.
Sekretaris Militer Laksamana TNI Pertama Tri Wahyudi Sukarno mengatakan, seluruh nama yang mendapat penghargaan hari ini bukanlah usulan Presiden Jokowi. Nama-nama itu diusulkan oleh kementerian, lembaga, individu, hingga kelompok masyarakat. Ia membantah anggapan bahwa nama-nama tokoh tersebut diajukan karena mereka punya kedekatan dengan Jokowi. (Baca Politisi PDI-P dan Pendukung Jokowi Terima Penghargaan, Ini Penjelasan Istana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.