Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Hadiri Karnaval Khatulistiwa di Pontianak

Kompas.com - 13/08/2015, 16:52 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bekerja sama dengan Panitia Nasional Gerakan 70 Tahun Indonesia Merdeka (G70) akan menggelar Karnaval Khatulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 22 Agustus 2015 nanti. Karnaval ini digelar dalam rangka memperingati HUT ke-70 kemerdekaan Republik Indonesia.

"HUT ke 70 tahun ini adalah sebuah lompatan besar mempersiapkan diri menuju satu abadnya Indonesia," kata Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, di Gedung Setneg, Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Pratikno menjelaskan, karnaval ini digelar untuk membangun optimisme Indonesia dari daerah. Karena itu pula, Pontianak dipilih sebagai lokasi karnaval untuk merefleksikan daerah di garis khatulistiwa yang dilintasi sungai-sungai besar dan berbatasan dengan Malaysia. "Karnaval dirancang dengan mempertemukan kekayaan darat yang bertautan dengan air," ucapnya.

Ketua Panitia Karnaval Khatulistiwa, Jay Wijayanto mengungkapkan, karnaval ini berisi rangkaian kegiatan di darat dan air (sungai), serta panggung hiburan yang menampilkan sejumlah grup musik papan atas. Karnaval dimulai dari rumah bentang (khas Kalimantan Barat) menuju alun-alun Kapuas dengan jarak sekitar lima kilometer.

Dalam karnaval darat akan ditampilkan arak-arakan kendaraan hias dan pejalan kaki yang menggunakan kostum adat dayak serta melayu. Panitia melibatkan sekitar 500 penari dayak dan 50 kelompok seni Kalimantan Barat dalam karnaval ini.

"Presiden Jokowi rencananya akan ikut dalam karnaval dan dikawal barisan ksatria Dayak. Presiden dan pejabat negara yang hadir akan menggunakan baju karnaval," ujar Jay.

Peserta karnaval air berasal dari 18 provinsi yang memiliki karnaval air. Sedangkan provinsi lainnya akan meramaikan karnaval di bagian darat.

Peserta utama adalah pemerintah provinsi. Segala beban dikelola pemerintah provinsi yang akan mengirim kontingan.

Akan ada 1.500 perahu hias dalam karnaval ini. Konvoi perahu hias akan dilepas oleh Presiden Jokowi dengan menyalakan meriam karbit dari anjungan Masjid Sultan Abdurrahman. Masjid tersebut merupakan bangunan tertua di Kalimantan Barat karena dibangun pada 1771 silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com