MAKASSAR, KOMPAS.com – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin mengaku tak mempersoalkan pasangan suami-istri, Haedar Nashir-Siti Noordjanah Djohantini yang memimpin PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah periode 2015-2020. Menurut dia, peristiwa ini seakan mengulang kejayaan Muhammadiyah-Aisyiyah di abad pertama.
“Ini mengulangi apa yang terjadi di abad pertama, saat Muhammadiyah dipimpin oleh Kyai Ahmad Dahlan-Nyai Walidah. Sekarang memasuki abad kedua kembali dipimpin pasangan suami-istri,” kata Din saat menyampaikan pidato di Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat (7/8/2015).
Menurut dia, terpilihnya Haedar-Noordjanah merupakan kehendak muktamirin yang memberikan hak suaranya saat pemilihan berlangsung. Sehingga, jabatan tersebut harus diemban keduanya dengan baik.
Lebih jauh, Din mengingatkan, agar Haedar dapat mempertahankan citra Muhammadiyah sebagai organisasi massa yang mengedepankan paham Islam berkemajuan. Haedar diharapkan dapat menjadikan Kyai Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah sebagai teladan dalam memimpin organisasi massa islam terbesar di Tanah Air ini.
“Pertahankan Muhammadiyah sesuai watak dan citra yang dikembangkan pendirinya. Islam berkemajuan dalam pemahaman saya berlandaskan tauhid,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.