JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan setuju dengan pernyataan Ketua DPR setya Novanto bahwa ada sejumlah menteri di Kabinet Kerja yang hanya mengandalkan pencitraan. Akibatnya, menteri tersebut tak bisa bekerja dengan maksimal.
"Menteri seharusnya jangan mengurusi hal-hal yang melibatkan pencitraan, tetapi harus kerja konkret," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/7/2015).
Taufik menjelaskan, pencitraan yang dimaksud adalah menteri yang lebih sibuk memperhatikan hal-hal di luar bidangnya, yang sedang disorot oleh publik. Akhirnya, tugas utama yang seharusnya dikerjakan kementerian tersebut menjadi terbengkalai.
"Seharusnya jangan ada menteri lalu mengurusi bidang yang lain," ujar Wakil Ketua Umum PAN ini.
Namun, Taufik tidak menyebut langsung siapa menteri yang dimaksud. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden untuk melakukan penilaian dan reshuffle terhadap menteri di Kabinet Kerja. Dia menegaskan bahwa reshuffle adalah sepenuhnya hak prerogatif Presiden dan DPR akan selalu memberikan saran dan masukannya.
"DPR tentunya menghormati dan apresiasi apa pun setiap keputusan yang diambil oleh Presiden untuk menentukan yang akan membantu tugas-tugas Presiden yang lebih cakap dan andal," ucap Taufik.
Ketua DPR RI Setya Novanto sebelumnya menilai, selama delapan bulan pemerintahan, kinerja menteri di Kabinet Kerja sudah mulai terlihat. Menurut dia, ada menteri yang sudah bekerja cukup baik, tetapi ada pula menteri yang belum bekerja maksimal.
"Ada yang kinerjanya sudah baik, tetapi penyerapan (anggaran) kurang. Ada yang pencitraannya baik, tetapi kinerjanya kurang," kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.