Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Zulkifli Hasan: Indonesia adalah Satu

Kompas.com - 27/07/2015, 13:43 WIB
advertorial

Penulis

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menerima kunjungan kehormatan dari Ketua MPR Delegasi Tiongkok, Yu Zhengsheng. Acara ini diadakan di Gedung Nusantara V, kompleks gedung MPR/DPR, Senin (27/07/2015).

Di dalam pertemuan, Zul menyampaikan tugas MPR adalah mengawal konstitusi dan mensosialisasikan 4 Pilar MPR. Sosialisasi ini penting sebab Indonesia sangat majemuk. Meski majemuk namun semua rakyat memiliki hak yang sama tak dibedakan oleh masalah suku, agama, ras, dan antargolongan. Sehingga, Indonesia adalah satu.

Selain itu, Zulkifli membicarakan mengenai kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok.

"Saya kira kunjungan ketua MPR Tiongkok menandakan 11 tahun terakhir hubungan antara Indonesia dan Tiongkok meningkat terus, baik dalam bidang perdagangan, kerjasama dan eksekutif pemerintahan," ujar Zulkifli.

Lebih lanjut lagi, Zulkifli juga menyampaikan harapannya terhadap hubungan Indonesia dan Tiongkok. "Kita berharap kedekatan ini, kunjungan persahabatan yang lebih baik ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap kemakmuran kedua rakyat Indonesia maupun Tiongkok dan mampu memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dunia," tuturnya.

Di sisi lain, Yu mengatakan kunjungan ke Indonesia dalam rangka untuk meningkatkan kerja sama hubungan kedua negara. Kerja sama kedua negara bisa terjalin, menurut Yu karena kedua negara mempunyai isu yang sama.

Dikatakan saat dirinya berkunjung ke Jawa Timur, dirinya merasa senang sebab melihat Jembatan Suramadu. Jembatan itu disebut bukti hubungan yang kokoh kedua negara. Proyek kereta supercepat Jakarta-Bandung sebagai proyek kedua negara juga diharapkan segera terealisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com