Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Yakin Inpres Pencegahan Korupsi Bisa Kurangi Koruptor di Indonesia

Kompas.com - 19/06/2015, 15:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meyakini Instruksi Presiden tentang Strategi Nasional Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi yang baru saja diterbitkan akan mengurangi jumlah koruptor. Inpres ini juga diharapkan bisa membantu pemerintah merealisasikan target pertumbuhan ekonomi nasional.

"Saya yakini ini akan banyak sekali kurangi korupsi di daerah dan di pusat," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jumat (19/6/2015).

Hadir dalam rapat kali ini, antara lain Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrrachman Ruki, Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Kepala PPATK M Yusuf, Menteri Koordinator Politik, dan Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno.

Jokowi ingin membentuk pemerintahan yang bersih, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. Untuk mencapai pemerintahan bersih itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan pentingnya akuntabilitas suatu pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Akuntabilitas akurat dimulai dengan pembangunan sistem terkait e-budgeting (penyusunan anggaran secara elektronik), e-catalog (katalog secara elektronik), e-audit (audit secara elektronik), serta pajak online yang mampu perkuat sistem pengawasan dan akuntabilitas sistem pemerintahan baik di pusat dan daerah," ujar Jokowi.

Adapun, Inpres Stategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi diteken sejak zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang kemudian dilanjutkan Presiden Jokowi. Inpres ini menekankan pada aspek pencegahan korupsi yang harus dijalankan seluruh kementerian dan lembaga. (Baca: Jokowi Siapkan Inpres Pemberantasan Korupsi)

Istana beberapa waktu lalu juga menegaskan bahwa inpres ini tidak akan mengatur KPK. Menurut Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, inpres itu ditujukan kepada kementerian dan lembaga yang berada di bawah presiden. (Baca: Istana: Inpres Pemberantasan Korupsi Tidak Atur KPK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com