Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Belum Satu Suara soal Dana Aspirasi

Kompas.com - 15/06/2015, 17:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Fraksi PDI Perjuangan di DPR hingga kini belum satu suara terkait wacana kenaikan dana aspirasi daerah pemilihan. Internal Fraksi PDI-P ada yang menolak usulan tersebut dan ada pula yang mendukung kenaikan dana aspirasi hingga Rp 2 miliar per anggota DPR per tahun.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan yang setuju salah satunya adalah Sudin. Anggota Komisi IV DPR itu menyebut anggota Fraksi PDI Perjuangan yang menolak wacana itu hanya oknum.

"Kalau ada yang menolak, mereka oknum. Saya pribadi mendukung penuh dana aspirasi tersebut," kata Sudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Menurut dia, dana aspirasi diperlukan untuk meningkatkan program pemerataan pembangunan di daerah. Di samping itu, dana tersebut juga diperlukan untuk menghilangkan sentimen kepala daerah kepada anggota DPR.

"Dengan adanya program ini, semua pembangunan merata. Program ini adalah untuk menghilangkan like and dislike dari kepala daerah," ujarnya.

Sementara itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan lainnya, Hendry Yosodiningrat, sebelumnya mengaku khawatir kenaikan dana mencapai Rp 20 miliar per anggota per tahun itu justru jadi bahan bancakan. (Baca: Hendry Khawatir Banyak Anggota DPR Masuk Penjara karena Dana Aspirasi)

"Saya khawatir teknisnya nanti menyebabkan banyak anggota DPR masuk penjara," kata Henry di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Selain rawan dikorupsi, Henry khawatir nantinya akan terjadi tumpang tindih anggaran antara dana aspirasi dan dana yang sudah dianggarkan pemerintah daerah. Terlebih lagi, kata dia, anggota DPR sebenarnya tidak bertugas untuk mengurusi program yang ada di daerah.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berharap usulan dana aspirasi dikaji kembali. Pasalnya, menurut dia, munculnya dana aspirasi merupakan imbas dari model politik proporsional terbuka. (Baca: Sekjen PDI-P: Dana Aspirasi Perlu Dikaji Lagi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com