"Selama 20 tahun lebih, kedua negara telah berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral di berbagai bidang," kata dia.
Menurut Andrinof, meskipun hubungan bilateral Indonesia dan Georgia tergolong masih muda, yakni dimulai pada 1993, namun sudah banyak kerja sama yang disepakati kedua negara.
Salah satu kerja sama yang menjadi fokus kedua negara saat ini adalah upaya penguatan kontak kedua masyarakat atau people-to-people contact melalui nota kesepahaman tentang pertukaran budaya. Selain itu, Andrinof juga mengundang para pengusaha dari kedua negara untuk meningkatkan hubungan bisnis antara Indonesia dan Georgia.
Hal tersebut juga digarisbawahi oleh Duta Besar Georgia untuk Indonesia Zurab Aleksidze yang mengatakan pihaknya sangat mengharapkan kontak kedua masyarakat yang lebih erat. "Kami juga menantikan berbagai pembahasan kerja sama lain yang akan dilangsungkan dalam pertemuan konsultasi antara kedua menteri luar negeri yang akan dilangsungkan di Georgia tahun depan," kata dia.
Sejak Georgia membuka kedutaan besar di Jakarta pada 2012 lalu, Dubes Aleksidze menjelaskan telah banyak upaya yang dilakukan untuk mengenalkan Georgia kepada masyarakat Indonesia.
Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan Georgia sebesar 45,04 juta dolar AS pada 2012 dengan volume perdagangan kedua negara sebesar 58,76 juta dolar AS atau naik 40,93 persen dibandingkan tahun 2011, yakni 41,69 juta dolar AS.
Pada tahun 2012, dalam upaya peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan telah dilaksanakan kegiatan Indonesia-Georgia Business Forum di Tbilisi, Georgia pada tanggal 21 Maret 2012.
Mahasiswa Georgia juga menjadi salah satu pihak penerima beasiswa "Darmasiswa" untuk belajar bahasa dan kebudayaan Indonesia selama 1 tahun atau 6 bulan di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.