JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, asal senjata api yang digunakan kelompok teroris Santoso berasal dari luar negeri.
"Ada yang diselundupkan dari luar negeri. Kami beberapa kali menemukan senjata buatan Filipina," ujar Badrodin di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Badrodin juga tidak mengetahui, apakah cara masuk senjata-senjata tersebut adalah dengan diselundupkan oleh kelompok teroris lain atau dibeli secara ilegal. Badrodin mengakui, jalur masuk senjata ilegal ke Indonesia beragam. Salah satunya lewat laut.
"Pinggir pantai kita itu jalur masuk semua. Jadi, pintu masuknya banyak," ujar Badrodin.
Badrodin memastikan bahwa senjata-senjata tersebut hanya terbatas dimiliki jaringan teroris. Oleh sebab itu, memberantas kelompok itu otomatis memberantas senjata ilegal juga. (Baca: Kapolri: Kami Kejar Terus Santoso dan Basri)
Densus 88 Antiteror baru-baru ini meringkus tujuh anak buah Santoso. Polisi juga terpaksa menembak mati dua anak buah lainnya lantaran melawan. Anak-anak buah Santosi ini bertugas mengirimkan logistik senjata dan bahan makanan dari kota ke lokasi persembunyian Santoso dan kelompoknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.