Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid: Jangan Anggap Remeh Pansel KPK karena Semuanya Perempuan

Kompas.com - 21/05/2015, 13:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Wahid Institute Yenny Wahid mengapresiasi positif terobosan Presiden Joko Widodo, yang memilih sembilan perempuan sebagai panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut dia, keberadaan perempuan justru dapat memperkuat Pansel KPK.

Yenny menyadari bahwa Pansel KPK akan diterpa resistensi tinggi dan keras dari kekuatan-kekuatan politik yang ada. Namun, didasarkan pada latar belakang anggota pansel dan rekam jejak mereka, ia yakin pansel dapat melewatinya dengan baik dan menghasilkan komisioner KPK yang berintegritas.

"Jangan underestimate Pansel KPK karena semuanya perempuan. Jangan pernah underestimate kekuatan perempuan," ujar dia saat ditemui di Sekretariat Wahid Institute, Jakarta, Kamis (21/5/2015).

"Yang namanya memilih KPK itu pasti rentan gontok-gontokan, intrik, dan lain-lain. Justru itu kita berharap, dengan melibatkan kaum perempuan dari disiplin ilmu berbeda, maka akan mendapatkan perspektif yang kaya dan tidak mudah diintimidasi," kata dia.

Putri kedua Presiden keempat RI Abdurrachman Wahid itu menilai pilihan Jokowi dalam Pansel KPK ini sebagai terobosan luar biasa. Ia meminta publik memberikan dorongan moral dan doa kepada seluruh anggota Pansel KPK sehingga mampu melaksanakan amanat rakyat untuk memilih komisioner KPK yang mampu melakukan pemberantasan korupsi.

Yenny tidak khawatir adanya isu di publik yang menyebutkan bahwa Pansel KPK akan lambat dalam bekerja karena tidak ada unsur dari pimpinan KPK terdahulu yang masuk di dalam Pansel. "Selama pansel itu bekerja profesional, tidak mendapatkan intervensi dari luar, jujur dan bersih, terlebih mereka punya skill berbeda di bidang msing-masing, saya cukup yakin Pansel bisa bekerja dengan baik," ujarnya.

Sebelum melakukan kunjungan ke daerah pagi tadi, Presiden Jokowi mengumumkan sembilan anggota Pansel KPK. Pansel terdiri dari sembilan orang anggota dari berbagai latar belakang dan semuanya perempuan. (Baca Ini Latar Belakang 9 "Srikandi" Anggota Pansel KPK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com