Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Malaysia Sepakat Tampung Sementara Pengungsi Rohingnya

Kompas.com - 20/05/2015, 16:29 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk menampung sementara pengungsi Rohingnya. Kedua belah pihak tengah mempertimbangkan lebih jauh lokasi pemukiman sementara bagi para pengungsi tersebut.

"Apabila semua itu oke, kita berdua tampung. Untuk setahun maksimum waktunya, tetapi harus kerja,sama internasional," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (20/5/2015).

Menurut Kalla, pengungsi yang ditampung hanyalah mereka yang terdesak keluar dari negara asal karena perlakuan diskriminatif. Ketentuan itu tidak berlaku bagi pengungsi dari Banglades yang meninggalkan negaranya karena motif ekonomi.

Dari 1.300 pengungsi Rohingnya yang terdampar di Indonesia, kurang lebih 700 di antaranya terdata sebagai laki-laki lajang dari Bangladesd. Mereka rata-rata pergi ke negara lain untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.

Terkait pengungsi Bangladesd ini, Kalla mengatakan bahwa pemerintah akan berupaya mengembalikan mereka ke negara asal. "Jadi nanti contohya orang Bangladesd harus kembali karena dia pengungsi ekonomi, tapi betul-betul karena kemanusiaan. Rohingya oke kita tampung, tapi nanti kita usahakan di mana mereka mendapat dicarikan negara yang cocok," kata Kalla.

Wapres juga menyampaikan bahwa pemerintah RI siap memberikan bantuan kepada pengungsi, misalnya dengan memberikan makanan. Sebagai bangsa besar, Indonesia tidak boleh menolak pihak yang membutuhkan pertolongan.

Hari ini, Wapres bertemu Gubernur Aceh Zaini Abdullah untuk membahas masalah pengungsi Rohingnya yang terdampar di Aceh. Kalla meminta agar pemerintah setempat menerima para pengungsi dengan baik.

Selain itu, hari ini Kalla juga menerima kedatangan perwakilan Komisi Tinggi Persatuan Bangsa Bangsa untuk Urusan Pengungsi (UNHCR), Thomas Vargas. Vargas mengingatkan agar Indonesia ikut berbagi tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah pengungsi Rohingnya. UNHCR juga siap membantu pemerintah Indonesia terkait masalah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com