Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andrinof Chaniago Minta Ada Wakil Menteri ke Jokowi

Kompas.com - 13/05/2015, 23:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago rupanya meminta ada wakil menteri kepada Presiden Joko Widodo. Padahal, untuk efisiensi, pemerintahan Jokowi memangkas posisi wamen, kecuali untuk Kementerian Luar Negeri.

Permintaan Andrinof supaya adanya wakil menteri itu diungkapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi di Istana Kepresidenan, Rabu (13/5/2015).

"Bappenas ada salah satunya ajukan wakil menteri," ujar Yuddy.

Namun, permintaan yang awalnya ditujukan untuk Kementerian PAN-RB itu dikembalikan lagi oleh Yuddy kepada Andrinof. Yuddy menilai keputusan untuk mengadakan kembali posisi wakil menteri merupakan kewenangan Presiden.

"Kemenpan jawab bahwa itu domain Presiden, bukan di Kemenpan," ucap dia.

Saat dikonfirmasi soal hal ini, Andrinof tidak mau berkomentar banyak. Dia hanya melimpahkan penjelasan soal posisi wakil menteri itu ke Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

"Itu besok. Besok. Tanya ke Pak Seskab aja ya," kata dia.

Andrinof mengakui kementerian yang dipimpinnya adalah salah satu dari enam kementerian yang masih belum beres kelembagaannya. Akibatnya, peraturan presiden yang seharusnya sudah selesai kini masih tersendat dan berakibat pada pencairan dana.

Sebelum mengajukan wakil menteri, Andrinof juga melakukan kebijakan menghapus Kedeputian Bidang Sarana Prasarana yang memiliki lima direktorat di bawahnya. Deputi yang memimpin divisi itu adalah pejabat eselon I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com