Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

6.000 Pelari Buktikan Komitmen Lawan Malnutrisi Anak

Kompas.com - 12/05/2015, 08:50 WIB
advertorial

Penulis

Kesehatan gizi masih menjadi permasalahan global yang terjadi di hampir seluruh dunia. Salah satunya adalah tentang malnutrisi, yaitu kondisi gizi yang salah yang bisa berupa kekurangan gizi atau kelebihan gizi. Malnutrisi dipengaruhi asupan gizi yang tidak tepat atau kurang kepada anak-anak di masa awal tumbuh kembang mereka.

Seorang anak yang menderita malnutrisi akan terhambat pertumbuhan otaknya. Akibatnya, otak tidak bisa digunakan secara optimal. Selain itu juga, malnutrisi bisa mengakibatkan kelaparan, infeksi dan timbulnya penyakit lainnya. 

Berdasarkan The Global Nutrition Report 2014, terdapat 45% negara-negara di dunia yang masih menghadapi masalah malnutirisi dalam berbagai bentuk. Indonesia sendiri juga mengalami dua masalah malnutrisi baik itu kondisi kekurangan gizi dan kelebihan gizi, dalam tingkat yang tinggi. Indonesia sendiri laju kurang gizi atau gizi buruk menurun sangat perlahan, sementara laju pertumbuhan over-weight meningkat pesat.

Setiap tahun, jutaan anak meninggal akibat malnutrisi dan masalah kesehatan dalam jangka panjang. Sebagai perusahaan bidang nutrisi terbesar di dunia, Amway melihat permasalahan kesehatan gizi pada anak ini perlu mendapat perhatian khusus.

Amway melalui Nutrilite, brand multi vitamin dan suplemen milik Amway, menggelar ajang lomba lari Nutrilite Health Run 2015 di Summarecon Bekasi pada Minggu (10/5/2015). Lomba lari tahun kedua ini masih mengusung kampanye global Power of 5: Raise Your Hand, Fight Global Childhood Malnutrition yang menciptakan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli melawan malnutrisi pada anak.

Tahun ini, sebanyak 6.000 orang terdaftar ikut berpartisipasi dalam rute lari 8 Miles, 5K dan Fun Run 3K. Sejumlah public figure dari berbagai kalangan ikut ambil bagian seperti Fajar Alexa, Melanie Putria, Ibnu Jamil, mantan atlit renang nasional Richard Sambera, founder Indorunners Reza Puspo, Dhimas Seto, Tommy Kurniawan, Dion Wiyoko, Dhini Aminarti, dan lainnya.

Koen Verheyen, Presiden Direktur Amway Indonesia menyampaikan, “Tahun lalu kita mulai dengan kampanye Power of 5: Raise Your Hand, Fight Global Childhood. Setiap peserta acara lari,yang telah melewati garis finish dan bersedia untuk membubuhkan cap tangannya di wall of fame sebagai bukti kepedulian dan komitmennya melawan malnutrisi anak."

Melalui kampanye global yang digelar pertama kali dengan perayaan 80 tahun Nutrilite tahun lalu, Amway berhasil mengumpulkan 260.000 cap tangan para Amway Business Owner, karyawan Amway dan publik di seluruh dunia. Pengumpulan cap tangan ini juga berhasil mencatatkan satu rekor dunia di Guinness Book of World Record untuk kolase cap tangan terbanyak.

Selain pengumpulan cap tangan sebagai bukti komitmen, Amway juga memberikan dukungan dana untuk pilot project penelitian dan pemetaan malnutrisi anak-anak di dunia. Di Indonesia, Amway berkeinginan untuk bekerjasama dengan LSM, pemerintah terkait dan sejumlah universitas ternama. “Kami percaya dengan komitmen pemerintah dan berbagai lapisan masyarakat, termasuk swasta dan para orang tua, Indonesia pasti dapat mengatasi masalah malnutrisi ini,” lanjut Koen.

Nutrilite akan terus mendukung masyarakat dalam membangun gaya hidup sehat optimal, salah satunya dengan acara tahunan Nutrilite Health Run yang akan diperluas ke Medan, Surabaya dan kota-kota besar lainnya.

Ajang lari Nutrilite Health Run 2015 ini juga diselenggarakan di 7 negara di kawasan Asia Pasifik yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, Vietnam, Singapore dan Australia. (Adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Nasional
Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Nasional
KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com