JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara enggan berspekulasi mengenai perombakan kabinet atau reshuffle. Menurut Rudiantara, perombakan kabinet merupakan kewenangan Presiden Joko Widodo.
Sebagai pembantu Presiden, Rudi hanya berupaya bekerja dengan baik. "Kita kan kerja saja. Sebetulnya sistem itu kan yang menilai tergantung yang menilai," kata Rudiantara di Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Rudi juga enggan menilai kinerjanya selama ini. Kendati demikian, Rudi mengatakan bahwa strategi kerja Kemenkominfo sudah disesuaikan dengan bidang yang menjadi fokus pemerintah. "Kemaritiman, pariwisata, industri, dan pembangunan perbatasan," tutur dia.
Khusus terkait sektor komunikasi dan informatika, Kemenkominfo fokus pada penerapan layanan 4G LTE. "Di internet security governance, e-commerce. Agustus e-commerce Indonesia sudah siap," ujar Rudiantara.
Senada dengan Rudi, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly enggan berspekulasi mengenai masa depan posisinya di kabinet. Politikus PDI Perjuangan itu mengaku hanya berupaya memberikan yang terbaik.
"Itu mana kita tahu, Presiden yang punya kewenangan. Kalau kita kerja yang terbaik saja," ujar dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisyaratkan bakal adanya reshuffle atau perombakan kabinet dalam waktu dekat. Dorongan untuk Presiden melakukan reshuffle ini muncul dari sejumlah pihak, di antaranya partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.
Selain untuk meningkatkan kinerja ekonomi, perombakan juga diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan rakyat kepada pemerintah yang dinilai mulai menurun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.