Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adrianus Anggap Politis Alasan Novel Tolak Rekonstruksi

Kompas.com - 02/05/2015, 14:22 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Kepolisian Nasional menyesalkan alasan penolakan penyidik KPK Novel Baswedan untuk menjalani proses rekonstruksi kasus tuduhan penganiayaan pada tahun 2004 di Bengkulu. Kompolnas menilai, alasan yang dibuat Novel politis.

“Kalau alasan pertama dan kedua boleh lah. Mengenai yang ketiga politik itu,” kata anggota Kompolnas, Adrianus Meliala saat diskusi Polemik, Sabtu (2/5/2015).

Novel melalui tim kuasa hukumnya, Muji Kartika Rahayu, menyampaikan tiga alasan penolakan rekonstruksi. Pertama, tidak ada komunikasi yang baik dari Polri kepada Novel dan tim penasehat hukum.

Kedua, sebagai tersangka, Novel belum pernah menjalani pemeriksaan dan membuat berita acara pemeriksaa (BAP), sehingga aneh apabila rekonstruksi dilaksanakan. Ketiga, Novel meminta agar Polri mematuhi instruksi Presiden Joko Widodo soal menghentikan kriminalisasi. (baca: Adrianus Anggap "Lebay" Kasus Novel Dikaitkan dengan KPK)

“Saya kira sebagai kuasa hukum masa memasukkan hal-hal politis sih. Bagi saya, hal yang aneh, konteksnya kan politik ya, ini hukum. Jangan hukum dimasukkan unsur politik, ini contoh tidak disipilin,” ujarnya.

Mengenai dua alasan lain, menurut dia, Kompolnas cukup memahami lantaran itu merupakan bagian dari proses beracara. Namun, Polri tentu akan memiliki cukup alasan untuk tetap melaksanakan rekonstruksi tersebut. Salah satunya dengan mengatakan kepada jaksa bahwa pihaknya telah berupaya maksimal menghadirkan Novel, tetapi yang bersangkutan tidak bersedia hadir.

“Kalau dibilang sudah maksimal, jaksa enggak bisa lagi mengelak. Tapi kembali lagi pada jaksa, apakah jaksa mau diponering atau tidak, atau mau mengeluarkan surat penghentian proses penuntutan,” ujarnya.

Kepolisian tetap melakukan rekonstruksi di Pantai Panjang dengan menggunakan peran pengganti Novel Baswedan. Sementara Novel dan tim pengacaranya bertahan di Bandara Fatmawati, Bengkulu, sebelum akhirnya dibawa kembali ke Jakarta. (baca: Novel Dibawa ke Jakarta Pakai Pesawat Kepolisian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com