Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Tedjo: Eksekusi Mati, Kita Akan Selalu Dipermainkan kalau Lemah

Kompas.com - 27/04/2015, 19:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah tidak akan mengubah keputusannya soal hukuman mati meskipun sejumlah negara hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bereaksi keras. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengungkapkan, sikap keras pemerintah itu menunjukkan bahwa Indonesia tak terpengaruh tekanan asing.

"Kalau kita lemah, kita akan selalu dipermainkan," kata Tedjo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (27/4/2015).

Dia menjelaskan, sikap pemerintah itu dilakukan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku. Tedjo meyakini, putusan hakim yang ditetapkan terhadap para terpidana itu sudah sesuai norma. Dia mengelak ketika ditanya soal adanya fakta kejanggalan di balik putusan hakim terhadap terpidana mati itu.

"Enggak, sudah kita anu, makanya agak lambat karena itu. Kita benahi betul agar jangan sampai ada kekosongan kekurangan hukum sehingga kita bisa melakukan dengan sebaiknya," kata Tedjo. 

Kejanggalan

Menjelang eksekusi, sejumlah kalangan menyuarakan adanya kejanggalan dalam vonis hukuman mati. Salah satunya vonis mati terhadap Mary Jane Fiesta Veloso asal Filipina. Mary Jane divonis hukuman mati lantaran berperan sebagai kurir narkoba. Namun, Mary Jane ternyata merupakan korban perdagangan manusiayang terjebak dalam sindikat narkoba.

Perempuan yang hanya bisa berbahasa Tagalog itu tak didampingi penerjemah selama menjalani proses persidangan di Indonesia. Nama lain yang juga muncul adalah Zainal Abidin, satu-satunya warga negara Indonesia yang masuk dalam daftar eksekusi tahap kedua kali ini. Zainal dituduh mengedarkan ganja seberat 58,7 kilogram. Namun, berita acara pemeriksaan Zainal ternyata penuh kejanggalan.

Zainal telah membantah semua isi BAP yang menjadi dasar putusan tingkat pertama, negeri, hingga kasasi. Menurut Zainal, saat itu dirinya dipaksa mengaku karena mendapat siksaan. Bekas kekerasan di tubuh pria ini pun diabadikan oleh kuasa hukumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com