Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petisi Online Desak Jokowi Selamatkan Mary Jane dari Eksekusi Mati

Kompas.com - 26/04/2015, 17:54 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Rencana eksekusi Mary Jane Veloso, warganegara Filipina yang menjadi terpidana mati kasus narkoba, mendapat perhatian dari netizen. Sejumlah kampanye "selamatkan Mary Jane" beredar di media sosial. Salah satunya adalah dukungan yang disampaikan lewat petisi online di www.change.org/SelamatkanMaryJane.

Siaran pers yang diterima Kompas.com dari Change.org, Minggu (26/4/2015), menyebutkan, petisi itu dibuat oleh Ruli Manurung. Judulnya "Presiden, aku memilihmu untuk HAM. Tolong jangan bunuh korban perdagangan manusia. Selamatkan #MaryJane".

Sejumlah orang yang besimpati dengan Mary Jane menyebut, ibu dua anak ini adalah korban sindikat narkoba. Mary Jane dibohongi dan dimanfaatkan oleh Kristina asal Malaysia. 

Mary yang dijanjikan akan bekerja sebagai buruh rumah tangga di Malaysia diminta Kristina membawa sebuah koper yang diisi pakaian bekas ke Yogyakarta, Indonesia.  Mary tak curiga koper itu berisi narkoba karena sebelum berangkat sempat diperiksa terlebih dahulu oleh Mary.

Petisi yang dibuat Ruli menyatakan bahwa Marry tidak mengetahui soal narkoba di dalam kopernya. Berikut kutian dari petisinya:

"Dia [Mary Jane] menjadi kurir tanpa sepengetahuannya dan ditipu dengan iming-iming pekerjaan palsu, dibekali heroin secara sembunyi-sembunyi, dan diarahkan pergi ke Indonesia. ...

Mary Jane dianggap kriminal hanya karena pada saat itu, hukum Indonesia masih belum dapat mengenali hukum internasional tentang perdagangan manusia yang menyebutkan bahwa jika ada unsur perdagangan manusia dalam kasus narkotika maka pelaku harus dianggap sebagai korban dan bukan kriminal.

Organisasi-organisasi seperti Komnas Perempuan dan KontraS juga telah menyatakan bahwa Mary Jane Veloso adalah korban perdagangan manusia yang justru menjadi korban, dan bahwa hukuman mati terhadapnya perlu dibatalkan.”

Dalam 24 jam terakhir tagar #SaveMaryJane #SelamatkanMaryJane #TolakHukumanMati #SelamatkanNyawaBuruhMigran terus disuarakan oleh netizen di dunia maya

Sementara itu, masyarakat Filipina, dibawah koordinasi kelompok yang menamakan dirinya "Church Task Force to Save the Life of Mary Jane Veloso" juga mengumpulkan dukungan lewat petisi change.org/SaveMaryJane.  Hingga pukul 17.00 WIB hari ini petisi tersebut sudah menembus angka 14 ribu pendukung.

Menurut Nardy Sabino, juru bicara kelompok tersebut, petisi itu telah mendapat dukungan dari masyarakat sipil seluruh dunia termasuk kelompok-kelompok gereja, organisasi buruh migran, dan organisasi perempuan.

"Kami memohon kepada masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mendukung upaya penyelamatan Mary Jane Veloso. Pengacara Mary Jane sudah mengajukan Peninjauan Kembali yang kedua, atas dasar bahwa Mary Jane adalah korban perdagangan manusia," kata Nardy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com