JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror rupanya tidak hanya menembak mati Daeng Koro dalam baku tembak, Jumat (3/4/2015) lalu. Personel Densus 88 juga menembak mati rekan Daeng lainnya atas nama Farid alias Imam.
"Dari hasil baku tembak, ternyata ditemukan jenazah yang kedua. Dari kroscek ke beberapa tersangka yang ditangkap, jenazah itu adalah Farid," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Rikwanto, Senin (6/4/2015).
Rikwanto melanjutkan, Farid merupakan salah seorang teroris yang masih ada di dalam daftar pencarian orang (DPO). Farid diketahui adalah kakak ipar dari Arif Susanto alias Ibnu Sugi, pelaku teror yang ditangkap Densus 88 tahun 2014 lalu.
Menurut catatan kepolisian, Farid bersama sejumlah pelaku teror lain mengikuti kegiatan tadrib asykari atau kelompok bersenjata pada tahun 2013. Kelompok tersebut didirikan oleh Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Dari situlah aktivitas teror mereka mulai dilakukan.
"Mulai dari penembakan warga Tamanjeka di tahun yang sama, sampai merebut senjata api untuk menyerang Polisi saat mau ditangkap," ujar Rikwanto.
Baru pada 2014, Farid bergabung secara langsung dengan kelompok Santoso dan Daeng Koro di tempat persembunyiannya di pegunungan Sulawesi Tengah.
Rikwanto mengatakan, jasad Farid hingga saat ini masih disemayamkan di rumah sakit setempat. Polisi akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap jenazah tersebut baru kemudian akan dipulangkan ke keluarga masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.