Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Juga Tembak Rekan Daeng Koro

Kompas.com - 06/04/2015, 15:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror rupanya tidak hanya menembak mati Daeng Koro dalam baku tembak, Jumat (3/4/2015) lalu. Personel Densus 88 juga menembak mati rekan Daeng lainnya atas nama Farid alias Imam.

"Dari hasil baku tembak, ternyata ditemukan jenazah yang kedua. Dari kroscek ke beberapa tersangka yang ditangkap, jenazah itu adalah Farid," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Rikwanto, Senin (6/4/2015).

Rikwanto melanjutkan, Farid merupakan salah seorang teroris yang masih ada di dalam daftar pencarian orang (DPO). Farid diketahui adalah kakak ipar dari Arif Susanto alias Ibnu Sugi, pelaku teror yang ditangkap Densus 88 tahun 2014 lalu.

Menurut catatan kepolisian, Farid bersama sejumlah pelaku teror lain mengikuti kegiatan tadrib asykari atau kelompok bersenjata pada tahun 2013. Kelompok tersebut didirikan oleh Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Dari situlah aktivitas teror mereka mulai dilakukan.

"Mulai dari penembakan warga Tamanjeka di tahun yang sama, sampai merebut senjata api untuk menyerang Polisi saat mau ditangkap," ujar Rikwanto.

Baru pada 2014, Farid bergabung secara langsung dengan kelompok Santoso dan Daeng Koro di tempat persembunyiannya di pegunungan Sulawesi Tengah.

Rikwanto mengatakan, jasad Farid hingga saat ini masih disemayamkan di rumah sakit setempat. Polisi akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap jenazah tersebut baru kemudian akan dipulangkan ke keluarga masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com