JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan isi pembicaraannya dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan pimpinan fraksi di Kompleks Parlemen, Senin (6/4/2015) siang. Salah satu topik yang dibahas terkait dengan dibatalkannya Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.
Jokowi pun menjelaskan kepada DPR alasannya membatalkan pelantikan Budi Gunawan. Dia menuturkan, pada bulan Februari sudah mengirimkan surat kepada pimpinan DPR. Di dalam surat itu, dia pun menjelaskan alasan memilih calon Kapolri baru yakni Komjen Badrodin Haiti.
"Saya menjelaskan tadi mengenai alasan tidak dilantiknya Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, yaitu mengingat bahwa pencalonan Komjen BG sebagai kapolri menimbulkan perdebatan di masyarakat. Dan dalam rangka menciptakan tatanan di masyarakat serta kepolisian RI, kami ajukan Kapolri yang baru," kata Jokowi dalam jumpa pers bersama Ketua DPR Setya Novanto usai pertemuan.
Jokowi lalu menuturkan bahwa dirinya menjelaskan alasan sosiologis dan juga alasan yuridis mengenai pembatalan tersebut. Memang tak terlalu panjang penjelasan Jokowi soal pembatalan Komjen Budi Gunawan ini.
Setelah itu, Jokowi menyinggung soal tingkat penyerapan anggaran yang kini sudah cukup baik. Dia menyebut, penyerapan anggaran dari mulai 1 Januari-31 Maret 2015 mencapai 18,5 persen. Jumlah itu lebih baik dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya yakni 15,5 persen. Namun, Presiden menginginkan agar penyerapan bisa terus meningkat.
Jokowi menilai pertemuannya dengan jajaran pimpinan DPR adalah praktek yang bagus dalam kehidupan ketatanegaraan. Dia pun berharap agar pertemuan siang ini bisa memperkuat sinergi antar lembaga.
Di dalam pertemuan ini, Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.