Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan CEO Twitter Buka Kantor Cabang di Jakarta

Kompas.com - 26/03/2015, 14:11 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Twitter dikabarkan resmi membuka kantor di Jakarta pada Maret 2015. Kantor di Jakarta ini akan menjadi kantor kedua Twitter di Asia Tenggara setelah Singapura.

Lantas, mengapa Twitter baru membuka kantor di Indonesia Maret ini?

CEO Twitter Dick Costolo mengatakan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membuka kantor di Jakarta karena Twitter telah menjadi salah satu platform yang populer di Jakarta.

"Pengguna Twitter di Indonesia itu sangat banyak, 50 juta orang dan jumlahnya terus bertambah, ya pengguna online, pengguna internet," kata Costolo di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis (26/3/2015), seusai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla.

Dengan pertumbuhan pengguna Twitter yang besar tersebut, Costolo menganggap Indonesia sebagai salah satu pasar yang menguntungkan. Di samping itu, keberadaan Twitter juga bisa menguntungkan masyarakat Indonesia. Twitter menjadikan masyarakat terhubung satu sama lain, termasuk memudahkan para pejabat untuk berkomunikasi kepada masyarakat melalui dunia maya.

"Untuk menghubungkan satu sama lain, membicarakan apa yang terjadi saat ini, hanya hal baik yang akan terjadi mulai sekarang. Banyak sekali yang bisa dibagikan, mulai informasi banjir, macet, semua bisa diakses lewat Twitter. Bukan cuma itu, Wapres saja pakai Twitter untuk berhubungan dengan masyarakatnya," tutur Costolo.

Adapun kantor Twitter di Jakarta mayoritas operasinya akan digunakan oleh tim pengembangan bisnis dan penjualan Twitter. Selain di Singapura, Twitter sejauh ini telah mendirikan kantor di Seoul, Tokyo, dan Sydney.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com