Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GMN: Oposisi Lahir di Internal PAN

Kompas.com - 20/03/2015, 16:09 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepemimpinan Zulkifli Hasan di Partai Amanat Nasional (PAN) tak didukung penuh seluruh organ partai tersebut. Setidaknya ada Gerakan Muda Nasional, organisasi otonom PAN yang menolak masuk dalam struktur kepengurusan dan memilih menjadi mitra kritis pengurus PAN.

"Kami akan menunjukkan sikap. Kami pemuda yang tidak haus kekuasaan," kata Ketua Umum DPP GMN, Kuntum Khairu Basa, di Kantor DPP PAN, Jakarta, Jumat (20/3/2015).

Kuntum menuturkan, GMN merupakan organisasi otonom PAN yang dibentuk di era kepemimpinan Hatta Rajasa. Saat ini, GMN telah berdiri di 24 provinsi dan 197 kabupaten/kota.

Ketika Hatta menjadi Ketua Umum PAN, GMN mendapat satu kursi Wakil Sekjen DPP PAN. Tapi di kepengurusan Zulkifli Hasan, GMN tak akan menerima tawaran masuk dalam struktur pengurus. Kuntum menampik jika sikap GMN ini merupakan buntut kalahnya Hatta Rajasa oleh Zulkifli Hasan dalam pemilihan ketua umum.

"Ini sikap politik yang tidak ada hubungannya dengan hasil kongres," ujar dia.

Adapun pernyataan sikap GMN untuk kepemimpinan Zulkifli Hasan adalah, GMN menyatakan berada di luar dari struktur kepengurusan DPP PAN 2015-2020, GMN akan menjadi mitra kritis DPP PAN 2015-2020, GMN akan mengawal kesepakatan antara Hatta Rajasa dengan Zulkifli Hasan selaku ketua umum terpilih dan GMN akan melakukan langkah advokasi apabila dalam kesepakatan tersebut terbukti dilanggar.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen DPP GMN, Adli Bahrun menegaskan bahwa pernyataan sikap ini telah melalui pembahasan yang panjang sesuai dengan dinamika politik terkini. Ia mengaku tak khawatir GMN akan mendapat sanksi dibekukan oleh DPP PAN karena pernyataan sikap yang berbeda itu.

"Kami tidak takut dengan itu, dengan konsekuensi apapun. Kami yakini PAN sangat terbuka dan dinamis, kami yakini PAN tidak akan melakukan itu (pembekuan)," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com