Kelompok ini biasa membunuh manusia dengan cara sadis seperti memenggal kepala dan membakar hidup-hidup. "Bahkan informasi yang saya dapat, mereka pernah memakan daging manusia yang mereka bunuh dengan dibuat sup," katanya saat Launching Sukses Muktamar ke-33 NU di Surabaya, Sabtu (14/3/2015) malam.
Dia memperingatkan aparat keamanan di Indonesia, baik TNI maupun Polri, juga mengawasi WNI yang menuntut ilmu di Timur Tengah saat kembali ke Indonesia. "Gerakan mereka lebih ekstrem melebihi jemaah Al Qaeda," terangnya.
Namun, dia masih optimistis gerakan kelompok Islam radikal masih dapat diredam di Indonesia, selagi masih ada ajaran Ahlussunnah Waljamaah yang dikembangkan warga NU. "Selama NU masih besar di Indonesia, jangan khawatir," tegasnya.
Menurut dia, NU memiliki ajaran yang sangat toleran dalam beragama, menghargai perbedaan, dan cinta Tanah Air. Said menegaskan bahwa warga NU siap menghadang ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Nusantara yang humanis dan menghargai pluralisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.