Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendadak Panggil Menkumham, Presiden Jokowi Ingin Segera Bentuk Pansel KPK

Kompas.com - 04/03/2015, 20:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly tiba-tiba dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan, Rabu (4/3/2015) malam. Yasonna mengaku dipanggil mendadak oleh Presiden yang ingin berdiskusi soal panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Hanya rencana pembentukan pansel-pansel saja. Beliau nanya kalau membentuk pansel semisal KPK, kapan itu, supaya tahu saja beliau itu. Sebentar saja," kata Yasonna seusai pertemuan, Rabu malam.

Yasonna hanya dipanggil seorang diri, tidak bersama menteri lain. Dia datang ke Istana sekitar pukul 18.00. Hanya sekitar 30 menit, Yasonna bertemu Jokowi. Di dalam pertemuan itu, Yasonna mengaku tidak ada instruksi atau keputusan yang diambil Jokowi.

"Enggak ada arahan, hanya diskusi, tahapannya seperti apa, supaya beliau tahu," kata dia.

Menurut mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini, Presiden Jokowi hanya meminta dirinya untuk mengkaji soal pansel pembentukan KPK. Saat ditanyakan, apakah Presiden Jokowi ada keinginan untuk mempercepat penggantian pimpinan KPK, Yasonna mengelak.

Kepada Jokowi, Yasonna menjelaskan bahwa pemerintah masih punya banyak waktu untuk mempersiapkan hal tersebut. Pemerintah, sebut dia, juga masih ingin pimpinan KPK sekarang menyelesaikan tugasnya hingga akhir tahun.

"Iya, sementara akhir tahun. Belum (dipercepat) karena waktunya saya katakan masih ada dua bulan. Masih panjang. Beliau hanya mau tahu saja," ungkap Yasonna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com