Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Agama Targetkan Pembahasan Penurunan Biaya Haji Selesai Bulan April

Kompas.com - 24/02/2015, 21:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menargetkan, pembahasan penurunan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun ini selesai pada April mendatang. Pembahasan soal ini telah diajukan ke DPR.

"Target April sudah bisa disepakati," kata Lukman di Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Menurut Lukman, target itu didasarkan pada periode kerja di parlemen yang kini sedang masuk dalam masa reses.

"Kami sudah sampaikan ke DPR sebelum memasuki reses. Meskipun begitu, kami berharap, di tengah reses, BPIH itu juga bisa dibahas. Sesuai jadwal, berarti Maret dibahas kembali oleh DPR," kata dia.

Lukman menyebutkan, BPIH tahun 2015 turun menjadi rata-rata 3.193 dollar AS per anggota jemaah atau turun 26 dollar AS dibandingkan BPIH 2014 sebesar 3.219 dollar AS.

Penurunan ongkos naik haji itu, kata Lukman, sesuai perhitungan pihak Kemenag karena harga bahan bakar pesawat atau avtur turun.

Kemenag sendiri hanya dapat menetapkan BPIH berdasarkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Dengan demikian, biaya haji akan bervariasi jika menggunakan kurs rupiah. Artinya, kementerian tersebut tidak dapat mengintervensi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar itu.

Adapun kuota haji dari Indonesia, kata Lukman, akan tetap sama dari tahun sebelumnya karena Arab Saudi masih melakukan renovasi besar-besaran terhadap fasilitas ibadah haji.

"Kuota tetap sama. Renovasi masih dilakukan besar-besaran di sana, dan daya tampung di sana terbatas. Kuota setiap negara dikurangi 20 persen," kata Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com