JAKARTA, KOMPAS.com — Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) akan mempererat kerja sama dan sinergi untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negara.
Sinergi ini antara lain melalui pelatihan bagi 120 anggota Banser di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (23/2/2015).
"Sinergitas TNI dan Banser ini luar biasa. Negara lain ngeri sekali kalau tahu TNI dan Banser bersinergi," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat menutup acara Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) angkatan ke-2, di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Jakarta, Senin.
Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Moeldoko mengingatkan, kekuatan sistem pertahanan Indonesia terbangun melalui sinergi semua elemen masyarakat. Hal ini secara gamblang disebut dalam UUD 1945 tentang kekuatan rakyat semesta.
Ketentuan inilah yang kemudian diterjemahkan dalam undang-undang tentang sistem pertahanan semesta, yang berarti bahwa negara menggerakkan semua sumber daya semesta untuk pertahanan.
"Ada mobilisasi dan demobilisasi. Terkait ini, Ansor dan Banser bisa setiap saat bergerak bahu-membahu dengan TNI. Ansor kita lempari senjata, langsung bergerak," ujarnya. "Kalau sinergi berjalan baik, semua negara akan mikir karena negara kita kuat," imbuhnya.
Pada kesempatan sama, Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid mengaku sangat berterima kasih atas sinergi dan pelatihan yang diberikan TNI. Bagi Banser, menjaga kedaulatan negara adalah doktrin yang sudah ditanamkan sejak awal.
"Kami mendukung dan siap selalu bersinergi dengan TNI dalam menjaga kedaulatan negara. Sebab, menjaga keutuhan dan martabat negara bukan hal asing bagi Banser," ucap Nusron.
Nusron juga mengingatkan bahwa Banser siap jika sewaktu-waktu diminta TNI untuk bahu-membahu menjaga negara. Bagi Ansor, mendukung kekuatan TNI adalah keharusan karena ini menjadi simbol kekuatan negara.
"Ansor dan NU siap di belakang TNI. Kita ingin negara kuat, dan prasyaratnya adalah TNI harus kuat," tandas Nusron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.