Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komjen Budi Waseso Diajukan Kompolnas Jadi Calon Kapolri

Kompas.com - 04/02/2015, 23:28 WIB
Fidel Ali Permana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Nama Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso masuk dalam daftar bursa calon kepala Polri yang diajukan oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Budi dinilai sudah mencukupi untuk dijadikan sebagai calon bersama tiga jendreal bintang tiga lainnya.

"Komjen Budi Waseso masuk namanya ya," kata Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (4/2/2015).

Adrianus menjelaskan, nama Budi Waseso masuk lantaran dianggap mencukupi dalam hal syarat, yakni menjadi jenderal bintang tiga. Adapun Budi ditunjuk sebagai Kabareskrim Polri setelah Komjen Suhardi Alius dimutasi menjadi Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional sesaat setelah Jenderal Sutarman dicopot dari jabatan Kapolri.

Budi Waseso masih berpangkat inspektur jenderal saat ditunjuk sebagai Kabareskrim. Namun, Kamis (5/2/2015) besok, Budi akan dilantik sebagai Kabareskrim Polri dan menyandang pangkat jenderal bintang tiga. Budi Waseso merupakan alumnus Akpol angkatan 1984. (Baca: Di Poster Bareskrim, Budi Waseso Sudah Bintang Tiga)

Adrianus memastikan ada empat nama calon kepala Polri yang diajukan Kompolnas kepada Presiden. Ada perubahan nama dibanding daftar yang akan diajukan Kompolnas saat kali pertama.

Awalnya, Kompolnas merekomendasikan empat nama, yakni Komjen Budi Gunawan (angkatan 1983), Komjen Dwi Priyatno (1982), Komjen Suhardi Alius (1985), dan Komjen Putut Eko Bayu Seno (1984).

"Namun karena Pak Budi Gunawan ditolak, maka masuk nama Pak Badrodin Haiti. Lalu karena Pak Suhardi sudah di luar, maka masuk nama Pak Budi Waseso," papar Adrianus. (Baca: Wakapolri Benarkan Kenaikan Pangkat Budi Waseso Jadi Bintang Tiga)

Dengan begitu, nama-nama baru calon kepala Polri yang akan diajukan Kompolnas adalah Komjen Badrodin Haiti (Wakapolri), Komjen Budi Waseso (Kabareskrim), Komjen Dwi Priyatno (Irwasum), dan Komjen Putut Bayu Seno (Kabaharkam).

Belum tentu ideal

Lebih jauh, Adrianus juga menilai Budi Waseso masuk bursa karena dianggap masih terbilang muda. Meski begitu, ia mengakui, belum tentu semua calon yang diajukan itu jauh dari kasus hukum.

"Calon yang kami ajukan belum tentu ideal. Kami juga punya keterbatasan. Selain itu, saat ini kan sudah mendesak, Polri butuh pimpinan," tutur dosen Kriminologi di Universitas Indonesia ini.

Meski sudah menyiapkan nama-nama baru calon kepala Polri, Adrianus mengakui bahwa sejauh ini belum ada permintaan dari Kepala Negara. Di sisi lain, Jokowi sudah memastikan tidak akan melantik Komjen Budi Gunawan. (Baca: Kompolnas Pastikan Presiden Tak Akan Lantik Budi Gunawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com