Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ingin Pilkada Serentak Digelar pada September 2015

Kompas.com - 04/02/2015, 20:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah sudah memetakan sejumlah pandangan fraksi terhadap pasal-pasal yang akan diubah dalam Undang-undang nomor 1 tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah termasuk soal waktu pelaksanaan pilkada serentak di 204 daerah. Sikap pemerintah, kata Tjahjo, menginginkan agar pelaksanaan pilkada itu dilakukan pada September 2015.

“Presiden berharap sambil menunggu surat dari DPR apakah akan direvisi atau tidak, diharapkan Kemendagri dan Kumham koordinasi terus agar pelaksanaan pilkada serentak tetap dilakukan September 2015,” kata Tjahjo, dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Tjahjo mengatakan, ketepatan waktu perlu dijaga sehingga pemerintah berpandangan tidak perlu lagi penundaan seperti yang disampaikan sejumlah fraksi di DPR.

“Ini penting agar siklus pilkada serentak nasional tahun 2020, dan 2018 ada pilpres dan pileg serentak bisa tak terganggu,” kata Tjahjo.

Dari laporan yang diterima, lanjut Tjahjo, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan pillkada serentak pada tahun ini. KPU, sebut dia, juga sudah menyiapkan sejumlah regulasi sebagai turunan dari UU nomor 1 tahun 2015.

Selain itu, Tjahjo mengatakan, dari sisi anggaran, Kementerian Keuangan juga sudahmendukung penuh kebutuhan pilkada termasuk usulan tambahan anggaran yang diajukan KPU apabila pilkada dilakukan dalam dua putaran.

“Untuk pelaksanaan pilkada, juga sudah disiapkan dalam APBD setempat. Memang ada masalah masih di sembilan daerah tingkat II yang belum siapkan anggaran dan anggarannya yang minim, tapi secara kesleuruhan sudah siap,” kata Tjahjo.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini pun memaparkan data pemilih pilkada sudah disiapkan oleh KPU. Pemerintah daerah, lanjut Tjahjo, sudah memegang Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang berasal dari data saat pemilihan legislatif dan pemilihan presiden lalu.

Saat ini, kata Tjahjo, pemerintah dalam posisi menunggu pengajuan surat resmi dari DPR apabila ingin pembahasan adanya revisi UU Pilkada. Jika surat itu sudah ada, maka pembahasan revisi UU Pilkada akan dilakukan bersamam Komisi II DPR pada tanggal 10-14 Februari. Ditargetkan, UU Pilkada hasil revisi ini bisa disahkan pada 17 Februari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celcius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celcius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com