Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Kehadiran Panglima TNI, Penemuan Kotak Hitam AirAsia Sempat Ditutupi

Kompas.com - 12/01/2015, 17:46 WIB
Ihsanuddin

Penulis


PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Tim penyelam TNI Angkatan Laut telah menemukan dan mengangkat black box atau kotak hitam flight data recorder AirAsia QZ8501 dari Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin (12/1/2015) pagi.

Penemuan ini sempat ditutup-tutupi kepada wartawan yang bertugas di KRI Banda Aceh, sebelum akhirnya diumumkan setelah kedatangan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

Komandan Gugus Keamanan Laut Barat Laksma TNI Abdul Rasyid Kacong menjelaskan, penyelam mulai turun sekitar pukul 05.33 WIB untuk melanjutkan pencarian pada hari sebelumnya.

Penyelaman pun berjalan lancar. Kotak hitam ditemukan dan diangkat ke KRI Banda Aceh oleh tim penyelam pada pukul 07.12 WIB.

Saat itu, wartawan yang ada di KRI Banda Aceh dikumpulkan untuk apel pagi di lounge room prajurit, yang biasa digunakan sebagai ruang makan. Apel itu terasa janggal karena biasanya apel pagi dilakukan di bagian deck helikopter yang terbuka pada pukul 08.00 WIB.

Pada apel pagi itu juga tidak dibolehkan ada wartawan yang absen ataupun meninggalkan ruangan walau untuk sesaat.

Tak lama setelah itu, diumumkan bahwa Panglima TNI akan datang ke KRI Banda Aceh untuk melakukan konferensi pers. Berbagai dugaan dan informasi muncul di kalangan wartawan bahwa kotak hitam sudah ditemukan.

Apalagi, Kepala Basarnas Marsekal TNI Soelistyo sudah mengumumkannya di Jakarta. (Baca: Kepala Basarnas: Kotak Hitam AirAsia Sudah Diangkat)

Namun, tidak ada yang mengetahui secara pasti apa yang akan disampaikan sampai kedatangan Moeldoko dan rombongan. (Baca: Kotak Hitam AirAsia Ditemukan, Panglima TNI Kembali ke KRI Banda Aceh)

Ketika disinggung mengenai hal itu, Moeldoko beralasan bahwa pihaknya ingin mengonfirmasi terlebih dahulu kebenaran kotak hitam kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Untuk itu, dia membawa serta Ketua KNKT Tatang Kurniadi ke KRI Banda Aceh.

Padahal, ada beberapa staf KNKT di Kapal Navigasi Jadayat yang mendampingi penyelam dan mendeteksi sinyal kotak hitam.

"Kita tidak mau spekulasi karena ini akan jadi berita. Karena itu, saya paksa Ketua KNKT hadir, apakah ini benar black box," kilah Moeldoko.

Setelah dilakukan serah terima secara simbolis dari TNI AL ke KNKT, rombongan Panglima TNI dan KNKT kemudian terbang kembali ke Pangkalan Bun dengan membawa kotak hitam tersebut untuk kembali menggelar konferensi pers di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com