Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Inafis Ditarik dari DVI dalam Proses Identifikasi Korban AirAsia?

Kompas.com - 07/01/2015, 18:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Peristiwa jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, telah memasuki hari ke-11 pada Rabu (7/1/2015) ini. Menurut tim Disaster Victim Identification (DVI), kondisi korban yang diangkat dari dasar laut atau muncul di permukaan sudah dalam kondisi tak sempurna.

Dengan kondisi ini, informasi yang didapatkan Kompas.com, tim Indonesian Automatic Fingerprints Identification System atau Inafis telah ditarik dari tim DVI. Tim Inafis mengidentifikasi jasad hanya berdasar data primer, yakni sidik jari saja. Sementara itu, dengan kondisi jenazah yang ditemukan, proses identifikasi kemungkinan dilakukan melalui tes DNA.

"Iya, kabarnya memang kami ditarik dari sini (posko identifikasi RS Bhayangkara). Kondisi jenazah tidak baik lagi. Tinggal dari DNA saja," ujar anggota Inafis, yang enggan menyebut identitas.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif DVI Komisaris Besar Anton Castelani membenarkan bahwa kondisi korban semakin sulit diidentifikasi melalui sidik jari. Meski demikian, Anton memastikan jenazah tetap dapat teridentifikasi, yakni menggunakan data DNA korban dibandingkan dengan DNA keluarga segaris.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Jawa Timur Komisaris Besar Pol Budiyono menampik kabar tersebut. Dia menegaskan bahwa Inafis adalah bagian DVI yang akan terus bekerja bersama-sama.

"Selama tim DVI bekerja di sini, ya Inafis turut serta juga," kata Budiyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com