Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Kemajemukan Anugerah yang Patut Disyukuri

Kompas.com - 07/01/2015, 09:27 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, berdirinya Kementerian Agama dimaksudkan untuk memelihara serta memberi jaminan kepada semua pemeluk agama.

"Kemenag adalah tempat pertemuan beragam paham keagamaan," kata Lukman pada Malam Tasyakuran Hari Amal Bhakti (HAB) ke-69 di Kantor Kemenag Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (6/1/2015) malam, seperti dikutip Antara.

Lukman mengatakan, Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang memiliki kementerian yang menangani urusan agama.

Mengutip pidato Menteri Agama Pertama RI HM Rasyidi di RRI, ia menyebutkan, berdirinya Kementerian Agama untuk memelihara serta memberi jaminan kepada pemeluk agama.

"Kemenag sebagai tempat pertemuan beragam paham keagamaan," ucap Lukman.

Ia menyatakan bahwa kemajemukan adalah anugerah yang patut disyukuri, karena tidak mudah mengelola kemajemukan seperti Indonesia.

"Indonesia berhasil mengatasi masalah ini, Indonesia sebagai magnet baru pelaksanaan demokrasi, serta hubungan antarpemeluk agama yang harmonis," ujar Menag.

Pada pidato tasyakuran itu, ia menyatakan bahwa bidang pendidikan agama dan keagamaan cukup signifikan.

"Semula berada di pinggir kini di pusaran pendidikan nasional. Pendidikan agama sudah setara dengan umum," ujar politisi PPP itu.

Terkait dengan itu, Menag mengapresiasi pemerintah daerah yang telah memberikan kepedulian terhadap pendidikan agama dan keagamaan melalui kebijakan pemberian anggaran yang mendukung mutu pendidikan agama dan keagamaan.

"Bantuan pemerintah kepada lembaga pendidikan agama dan keagamaan tidak menyalahi aturan, apalagi kebanyakan lembaga pendidikan ini swasta, yang kontribusinya dalam bidang pendidikan tidak perlu diragukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com