Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romahurmuziy Buka Peluang Islah dengan PPP Kubu Djan Faridz

Kompas.com - 06/01/2015, 06:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Surabaya Muhammad Romahurmuziy menyatakan, membuka peluang untuk islah dengan DPP PPP hasil Muktamar Jakarta yang dipimpin Djan Faridz.

"Saya menyatakan diri tetap terbuka peluang atas upaya islah yang digagas oleh siapa pun, sampai kapan pun," kata Romahurmuziy, pada acara Tasyakuran Hari Lahir (Harlah) ke-42 PPP dan Ta'aruf Pengurus DPP PPP hasil Muktamar Surabaya, di Jakarta, Senin (5/1/2015) malam.

Hadir pada kegiatan tersebut antara lain, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto, Sekretaris Jenderal Partai Hanura Dossy Iskandar, Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Jakarta Zainuddin Amali, Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid, dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Willy Aditia.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal DPP PPP Aunur Rofiq juga memperkenalkan satu persatu pengurus DPP PPP hasil Muktamar Surabaya.

Romy, panggilan Romahurmuziy, mengatakan, DPP PPP hasil Muktamar Surabaya memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang memberikan perhatian, pandangan, bahkan niatan, untuk mendorong dan berpartisipasi guna mewujudkan islah PPP.

Ia menegaskan, upaya islah tersebut tetap harus ada pedoman yakni sebagai partai politik tentunya tidak boleh menyimpang dari prinsip-prinsip demokrasi.

"Prinsip-prinsip demokrasi adalah, yang dukungannya sedikit bergabung kepada yang dukungannya banyak; yang tidak sah bergabung kepada yang sah; dan tidak boleh mengurangi, hanya boleh menambah," katanya.

Romy yakin bahwa apa yang terjadi di PPP hanya dinamika untuk memperkaya partainya di masa mendatang.

"Pasti akan ada suatu saat di mana dinamika ini menyatu dan membuat PPP semakin besar. Jangan pernah berpikir tentang ketidakmampuan kita, berpikir saja tentang ke-Mahakuasaan Tuhan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com