Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlengkapan Sonar Sudah Deteksi Badan Pesawat di Dasar Laut?

Kompas.com - 31/12/2014, 16:44 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Tim SAR gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional masih melakukan upaya pencarian terhadap badan pesawat AirAsia QZ8501 yang diprediksi jatuh di Selat Karimata, dekat perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu (28/12/2014). Pada hari keempat atau sehari setelah serpihan ditemukan, mulai ada tanda ditemukannya serpihan dari badan pesawat.

Titik terang mulai terlihat. Menurut Ketua Kantor Basarnas Surabaya Muhammad Hernanto, perlengkapan sonar sudah mendeteksi adanya badan pesawat di dasar laut.

"Saya kira itu yang kita temukan (badan pesawat)," kata Hernanto, seperti dikutip dari laman CNN, Rabu (31/12/2014).

Meski begitu, hingga saat ini Basarnas secara resmi masih mengatakan belum menemukan badan pesawat. Basarnas baru menemukan dan mengangkat tujuh jenazah dari perairan Selat Karimata.

"Sampai saat ini, kami belum menemukan pesawat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo kepada Antara. "Kami baru menemukan tujuh jenazah hari ini," ucapnya.

Hingga pencarian hari keempat, sudah tujuh jenazah ditemukan. Tiga jenazah ditemukan pada hari ketiga, sedangkan empat jenazah ditemukan hari ini. Setelah diangkat dari permukaan, ketujuh jenazah ditempatkan di KRI Banda Aceh.  

Namun, baru dua jenazah dibawa ke Pangkalan Bun, yang kemudian diterbangkan ke Surabaya. Rencananya, di Surabaya, akan dilakukan proses identifikasi oleh 25 dokter forensik dari tim Disaster Victim Identification Mabes Polri. Identifikasi dilakukan dengan mencocokkan data antemortem (data jenazah sebelum meninggal) dan data postmortem (data jenazah setelah meninggal).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Nasional
LIVE STREAMING: Jemaah Haji Indonesia Mulai Prosesi Wukuf di Arafah Hari Ini

LIVE STREAMING: Jemaah Haji Indonesia Mulai Prosesi Wukuf di Arafah Hari Ini

Nasional
Jumlah Jemaah Haji Indonesia Wafat Capai 121 Orang per Hari Ini

Jumlah Jemaah Haji Indonesia Wafat Capai 121 Orang per Hari Ini

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Dibentuk, Dipimpin Hadi hingga Muhadjir Effendy

Satgas Pemberantasan Judi "Online" Dibentuk, Dipimpin Hadi hingga Muhadjir Effendy

Nasional
Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten Barat Selalu Tolak Bantuan Warga, Merasa Dirinya Kaya

Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten Barat Selalu Tolak Bantuan Warga, Merasa Dirinya Kaya

Nasional
Tanggapan Pengamat Kebijakan Publik terhadap Terbitnya Perpres Nomor 42 Tahun 2024

Tanggapan Pengamat Kebijakan Publik terhadap Terbitnya Perpres Nomor 42 Tahun 2024

Nasional
Evaluasi Pemondokan Jemaah asal Kalbar, Timwas Haji DPR RI: Tidak Ramah Lansia

Evaluasi Pemondokan Jemaah asal Kalbar, Timwas Haji DPR RI: Tidak Ramah Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR RI Berencana Bentuk Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji

Timwas Haji DPR RI Berencana Bentuk Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji

Nasional
Soal Pembangunan IKN, Eks Wamenlu: Jangan Dikaitkan Politik, Ambisius, dan Ketergantungan Pihak Lain

Soal Pembangunan IKN, Eks Wamenlu: Jangan Dikaitkan Politik, Ambisius, dan Ketergantungan Pihak Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com