Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Serahkan Satyalancana kepada 864 Pendonor Darah

Kompas.com - 16/12/2014, 10:53 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Presiden Jusuf Kalla mewakili Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial secara simbolik kepada 864 pendonor darah sukarela (DDS) yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 100 kali.

Pemberian penghargaan dilakukan bersamaan dengan pembukaan musyawarah nasional Palang Merah Indonesia di Jakarta Convention Center, Selasa (16/12/2014). Pemberian Satyalencana ini merupakan agenda tahunan PMI.

"Ada DDS 100 kali dari 17 provinsi yang menerima penghargaan ini berasal dari Sumatera Utara (6 orang), Sumatera Selatan (42 orang), Sumatera Barat (9), Kepulauan Riau (1), DKI Jakarta (171), Jawa Barat (124), Banten (4), Yogyakarta (9), Jawa Tengah (100), Jawa Timur (334), Bali (8), NTB (1), Kalimantan Timur (36), Kalimantan Barat (2), Kalimantan Tengah (1), Sulawesi Selatan (10), dan Sulaewesi Tengah (6)," kata Ketua Panitia Farid Husein yang juga pengurus PMI Bidang Kesehatan, Donor Darah, dan Rumah Sakit.

Tahun ini, lanjut dia, Provinsi Jawa Timur mengirimkan DDS 100 kali terbanyak. Sementara untuk pendonor 100 kali tertua, yakni M Rosyad (73 tahun) berasal dari Sumatera Selatan.

"Sedangkan pendonor darah 100 kali termuda, yaitu Sujono (38) berasal dari Jawa Timur," sambung Farid.

Ia menyampaikan, jumlah pendonor darah sukarela tahun ini meningkat 1 persen menjadi 90 persen dari 89 persen pada tahun lalu. Jumlah pendonor kalangan muda yang menjadi target PMI juga mengalami peningkatan. Pada 2013, jumlah pendonor muda sekitar 609.767 orang kemudian meningkat jadi 794.515 orang pada tahun ini.

"Peran DDS (donor darah sukarela) sangat penting untuk membantu mengumpulkan perolehan donasi darah untuk kebutuhan Indonesia yang saat ini mencapai sekitar 4,8 juta kantong setiap tahunnya," ucap Farid.

Selain memberikan penghargaan, Kalla yang juga Ketua Umum PMI membuka munas PMI ke-20 yang akan berlangsung selama tiga hari hingga 18 Desember di Jakarta. Munas akan dihadiri 800-an peserta dari provinsi/kabupaten/ kota.

Dalam munas ini, Kalla akan menyampaikan laporan pertanggung jawaban program kerja PMI selama lima tahun pengurusan periode 2009-2014 yang dipimpinnya. Dalam munas ini, PMI akan memilih ketua umum baru pengganti Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com