JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, relokasi warga korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tidak boleh di tempat yang letaknya cukup jauh.
Menurut Sutopo, relokasi korban longsor sebaiknya memperhatikan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Terutama, menurut Sutopo, wilayah baru sebagai tempat relokasi harus mengutamakan kemudahan warga untuk mencari nafkah dengan bercocok tanam.
"Tidak perlu jauh-jauh. Kalau bisa tempat relokasi masih berada di kecamatan yang sama," ujar Sutopo, dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).
Menurut Sutopo, Bupati Banjarnegara telah menyatakan kesiapan untuk menyediakan anggaran pembebasan lahan dan sarana infrastruktur bagi relokasi warga yang terkena dampak longsor. Ia mengatakan, BNPB juga diminta untuk menyediakan anggaran untuk membangun perumahan warga relokasi.
Sutopo menjelaskan, selama ini, sejumlah warga yang kesulitan dalam sisi ekonomi terpaksa memilih bertempat tinggal di bawah perbukitan, yang sebenarnya merupakan daerah rawan longsor. Untuk itu, pemerintah akan melakukan pertimbangan dalam memilih lokasi yang benar-benar aman bagi warga. (Baca: Marwan Jafar Tawarkan Transmigrasi untuk Korban Longsor Banjarnegara)
Sutopo mengharapkan agar masalah ganti rugi lahan yang akan dijadikan wilayah relokasi dapat dilakukan dengan cepat dan menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Jawa Tengah. Sutopo mengatakan, prioritas utama relokasi warga, saat ini tertuju pada korban selamat yang tinggal di Dusun Jemblung.
"Begitu ada lahan akan langsung kita bangun. Prinsip utama relokasi adalah build back better and safer. Yang dibangun bukan hanya rumahnya, tetapi juga masyarakatnya dan kehidupannya," kata Sutopo.
Longsor Banjarnegara terjadi pada Jumat (12/12/2014) pukul 18.00 WIB. Data terbaru yang dikeluarkan BNPB, Senin, pada pukul 13.00, melaporkan, sudah ada 51 korban jiwa yang ditemukan. Sedangkan, 57 orang masih belum ditemukan.
Seluruh warga yang berada di Dusun Jemblung berjumlah 308 jiwa. Dari jumlah tersebut, 200 jiwa berhasil selamat, namun 108 lainnya diperkirakan tertimbun longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.