Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Romahurmuziy Curigai Manuver Kubu Djan Faridz ke KIH

Kompas.com - 12/12/2014, 10:04 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan kubu Romahurmuziy alias Romy mencurigai ada motif tertentu d ibalik manuver PPP kubu Djan Faridz yang menyatakan kemungkinan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat. Sebelumnya, PPP kibu Djan Faridz menyatakan tetap akan bergabung di Koalisi Merah Putih.

"Tidak mungkin tidak ada udang di balik batunya", kata Ketua DPP PPP kubu Romy, Sigit Harianto melalui siaran pers, Kamis (11/12/2014) malam.

Menurut Sigit, ada tiga hal yang mendasari kubu Djan Faridz mengingkari pernyataannya untuk setia kepada KMP. Pertama, ujar Sigit, manuver itu dilakukan karena kubu Djan Faridz pesimis kepengurusan partainya akan disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.

"(Kubu Djan Faridz) putus asa karena ketidakabsahan kepengurusannya," ujar Sigit.

Kedua, lanjut dia, kubu Djan Faridz juga tidak mampu berkonsolidasi dengan baik di tingkat DPW dan DPD. Alasan ketiga, menurut Sigit, kubu Djan Faridz juga melihat bahwa KMP saat ini sedang "sekarat" karena Partai Golkar terbelah.

"Ini menunjukkan watak yang sesungguhnya dari kawan-kawan yang sedang kangen-kangenan (Mukernas) di Hotel Luwansa, yakni tidak ada ketulusan dalam dukungan," kata Sigit.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan Faridz, Achmad Dimyati Natakusumah, merasa partainya tidak merasakan manfaat bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP). Partainya mempertimbangkan untuk beralih mendukung pemerintah.

"Kami tidak dapat apa-apa di KMP. Kami rasakan manfaatnya enggak ada. Di KIH, kami belum coba," kata Dimyati, di sela-sela Musyawarah Kerja Nasional PPP di Hotel JS Luwansa, Rasuna Said, Jakarta, Kamis (11/12/2014) siang.

Namun, mantan Ketua Umum PP Suryadharma Ali membantah PPP akan pindah haluan. Dia menegaskan PPP tetap akan tergabung dalam KMP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com