JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menyatakan bahwa peristiwa penembakan terhadap warga di Lapangan Karel Gobai, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai Enarotali, Papua, Senin (8/12/2014), merupakan kejahatan serius. Ia mendesak Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan untuk memimpin investigasi atas insiden yang melibatkan TNI-Polri dan menewaskan sedikitnya empat warga sipil tersebut.
Pigai menyatakan, Komnas HAM telah melaporkan kejadian tersebut kepada Presiden Joko Widodo serta pejabat terkait di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Presiden telah berjanji menuntaskan kasus tersebut. Komnas HAM juga telah membentuk tim independen untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Penembakan terhadap warga Paniai adalah kejahatan serius (serious crime) yang terdiri dari aspek kriminal murni dan kejahatan yang didorong oleh niat (mens rea), sistemik, terencana, dan terorganisir dan penyalahgunaan kewenangan," kata Pigai dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (10/12/2014).
Pigai menyebutkan, Komnas HAM secara serius mendorong penyelidikan atas insiden itu. Ia meminta Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno turun tangan langsung memimpin penyelidikan tersebut. "Karena itu merupakan kejahatan terhadap hak asasi manusia, maka penyelesaiannya tidak bisa serta-merta diselesaikan secara adat (karena bukan kasus antaretnis atau suku)," ujarnya.
Sebelumnya, Tedjo mengatakan bahwa masalah tersebut akan diselesaikan dengan cara adat. Sementara itu, Tentara Nasional Indonesia terus melakukan penyelidikan terkait bentrok tersebut. Penyelidikan tersebut dilakukan guna mengungkap siapa yang melakukan penembakan hingga menimbukan korban jiwa dari warga sipil.
Insiden berdarah itu bermula dari penganiayaan yang diduga dilakukan oknum aparat keamanan terhadap sejumlah pemuda di Kampung Ipakiye, Distrik Paniai Timur, sekitar pukul 00.30. Oknum aparat tersebut tidak terima ditegur karena melewati tempat itu dengan mengendarai mobil tanpa menyalakan lampu. Seorang pemuda harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat terkena pukulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.