Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2014, 16:06 WIB

Untung ada Susi, sehingga membuat mereka yang berpendidikan rendah jadi bersemangat untuk menggapai cita-cita setinggi langit. Sebab Susi sudah membuktikan, bekerja dengan sungguh-sungguh dan menggunakan kecerdasan dengan maksimal dan tak harus berbekal gelar berderet, bisa membuat manusia menjadi mulya.

Untung ada Susi, sehingga bisa melindungi menteri-menteri yang memiliki kekurangan. Lihatlah, lantaran ada Susi, para menteri yang tak bernyali membuat gebrakan jadi tak terekspos. Susi seperti jadi bumper bagi menteri yang kurang menonjol.

Untung ada Susi, sehingga kita percaya masih ada orang kaya yang baik hatinya. Ketika para wartawan dan penulis mengungkap siapa sejatinya Susi, maka kita pun jadi tahu, Susi adalah di antara yang sedikit dari orang-orang kaya yang baik hatinya. Orang yang rela membelanjakan hartanya untuk warga miskin, orang yang rela membawa bantuan ke tempat bencana dengan pesawat pribadinya.

Untung ada Susi, yang memberi semangat banyak orang untuk bekerja keras. Ya, ya... kini banyak orang yang percaya, bahwa kerja keras pasti akan membuahkan hasil. Itulah yang dicontohkan Susi yang semula hanya sebagai pengepul ikan di Pangandaran, sekarang telah memiliki berpuluh-puluh pesawat komersil.

Untung ada Susi. Karena Susi gemar berkomunikasi dan mencari informasi, kita sekarang jadi tahu, betapa amat menyedihkannya keadaan TNI dan Polri untuk soal pengamanan teritori. TNI AL ternyata hanya memiliki 70 kapal patroli. Yang lebih mengejutkan lagi ternyata dari 70 kapal patroli itu hanya 10 yang layak jalan, dan dari yang hanya 30% atau 3 kapal saja yang anggaran operasionalnya tersedia. Sementara Polri memiliki 490 kapal patroli, yang beroperasi hanya separuhnya. Itu pun hanya beroperasi dua jam sehari, dan hanya 10 hari dalam satu bulannya.

Eh... Untung ada Susi, karena tindakan-tindakan dia, mereka yang berseberangan dengan pemerintahan Jokowi pun jadi punya panggung. Sebagian menuduh kapal yang ditenggelamkan tak lebih hanya perahu motor. Sebagian lainnya menuduh, apa yang dikerjakan Susi dengan menenggelamkan kapal asing tak lebih hanya gagah-gagahan saja, pencitraan belaka.

Ah... Untung ada Susi. Karena dia, rasanya bangsa ini jadi lebih bergairah. Jangan-jangan benar "tuduhan" Rhenald Kasali bahwa Susi adalah seorang yang jenius yang mampu menggunakan kecerdasannya dengan kecerdasannya.

Tabik Bu Susi...

@JodhiY


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com