Untung ada Susi, sehingga membuat mereka yang berpendidikan rendah jadi bersemangat untuk menggapai cita-cita setinggi langit. Sebab Susi sudah membuktikan, bekerja dengan sungguh-sungguh dan menggunakan kecerdasan dengan maksimal dan tak harus berbekal gelar berderet, bisa membuat manusia menjadi mulya.
Untung ada Susi, sehingga bisa melindungi menteri-menteri yang memiliki kekurangan. Lihatlah, lantaran ada Susi, para menteri yang tak bernyali membuat gebrakan jadi tak terekspos. Susi seperti jadi bumper bagi menteri yang kurang menonjol.
Untung ada Susi, sehingga kita percaya masih ada orang kaya yang baik hatinya. Ketika para wartawan dan penulis mengungkap siapa sejatinya Susi, maka kita pun jadi tahu, Susi adalah di antara yang sedikit dari orang-orang kaya yang baik hatinya. Orang yang rela membelanjakan hartanya untuk warga miskin, orang yang rela membawa bantuan ke tempat bencana dengan pesawat pribadinya.
Untung ada Susi, yang memberi semangat banyak orang untuk bekerja keras. Ya, ya... kini banyak orang yang percaya, bahwa kerja keras pasti akan membuahkan hasil. Itulah yang dicontohkan Susi yang semula hanya sebagai pengepul ikan di Pangandaran, sekarang telah memiliki berpuluh-puluh pesawat komersil.
Untung ada Susi. Karena Susi gemar berkomunikasi dan mencari informasi, kita sekarang jadi tahu, betapa amat menyedihkannya keadaan TNI dan Polri untuk soal pengamanan teritori. TNI AL ternyata hanya memiliki 70 kapal patroli. Yang lebih mengejutkan lagi ternyata dari 70 kapal patroli itu hanya 10 yang layak jalan, dan dari yang hanya 30% atau 3 kapal saja yang anggaran operasionalnya tersedia. Sementara Polri memiliki 490 kapal patroli, yang beroperasi hanya separuhnya. Itu pun hanya beroperasi dua jam sehari, dan hanya 10 hari dalam satu bulannya.
Eh... Untung ada Susi, karena tindakan-tindakan dia, mereka yang berseberangan dengan pemerintahan Jokowi pun jadi punya panggung. Sebagian menuduh kapal yang ditenggelamkan tak lebih hanya perahu motor. Sebagian lainnya menuduh, apa yang dikerjakan Susi dengan menenggelamkan kapal asing tak lebih hanya gagah-gagahan saja, pencitraan belaka.
Ah... Untung ada Susi. Karena dia, rasanya bangsa ini jadi lebih bergairah. Jangan-jangan benar "tuduhan" Rhenald Kasali bahwa Susi adalah seorang yang jenius yang mampu menggunakan kecerdasannya dengan kecerdasannya.
Tabik Bu Susi...
@JodhiY