Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Rekonsiliasi, Agung Laksono dkk Ogah Hadiri Munas

Kompas.com - 30/11/2014, 11:21 WIB
Ihsanuddin

Penulis

ULUWATU, KOMPAS.com — Agung Laksono dan calon ketua umum lainnya yang tergabung dalam Presidium Penyelamat Partai Golkar tak akan hadir dalam Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Hotel Westin and Resort di Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11/2014) malam.

Keputusan tersebut diambil karena rekonsiliasi antara kubu Agung dan kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang diupayakan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung tak berhasil.

"Pak Agung sudah tutup pintu rekonsiliasi, tidak akan ada yang datang (ke Munas)," kata Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Leo Nababan, di Uluwatu, Bali, Minggu (30/11/2014) siang.

Menurut dia, kesepakatan tersebut tidak membuahkan hasil karena Munas pada Januari 2015 ditolak oleh Aburizal. Aburizal justru mengusulkan Munas akan diadakan pada Oktober atau Desember 2015.

"Kalau Desember 2015 setahun lagi, kelamaan," tambah Leo.

Aburizal juga, lanjut dia, tidak mau mengubah metode Munas Bali yang dianggap kubu Agung tidak demokratis. Kubu Agung ingin dukungan dari Dewan Pimpinan Daerah I (tingkat provinsi) dan II (kabupaten/kota) dinolkan terlebih dahulu dalam Munas. Nantinya, DPD akan memilih secara tertutup untuk menentukan siapa saja calon ketua umum yang bisa mendapat dukungan 30 persen sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.

"Tapi itu ditolak. Aburizal maunya pakai surat dukungan sejak awal. Itu tidak demokratis namanya," kecam Leo.

Leo menilai, surat dukungan dari DPD II untuk Aburizal sudah diintervensi oleh DPD I yang kebanyakan memang mendukung Aburizal. Menurut dia, DPD II terancam dipecat oleh DPD I jika tidak mendukung Aburizal.

"Surat mandat harus diketahui DPD, banyak yang sudah dipecat karena membangkang. Sumatera Utara ada satu, Papua ada delapan, Lampung ada lima," ujarnya.

Selain Agung, tim penyelamat Partai Golkar beranggotakan Priyo Budi Santoso, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar, Ibnu Munzir, Laurence Siburian, serta Zainal Bintang. Tim ini nantinya juga akan menggelar Munas IX Partai Golkar pada Januari 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com