Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok dan Ridwan Kamil Duet di Taman Mini

Kompas.com - 21/11/2014, 10:32 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok akan satu panggung dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Keduanya akan hadir sebagai pembicara di panggung Kompasianival 2014 di Gedung Sasono Utomo dan Sasono Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (22/11/2014). Ahok dan Emil akan berduet di sesi "Tokoh Bicara" yang membincangkan tema "Aksi Pemimpin Daerah untuk Indonesia".

"Kami memilih mereka karena dari sekian banyak pemimpin daerah, mereka yang paling dikenal publik. Selain itu, dua tokoh ini sudah diakui hasil kerja nyatanya di daerah masing-masing," kata Assistant Manager Kompasiana Iskandar Zulkarnaen.

KOMPASIANA Basuki Tjahaja Purnama dan Ridwan Kamil menjadi pembicara Kompasianival 2014.

Selain kedua tokoh itu, Kompasianival 2014 juga menghadirkan pemimpin lainnya, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo akan berbagi pandangan mengenai tema "Kepemimpinan dan Keindonesiaan" di panggung dan jadwal acara yang terpisah.

Selain ketiga pemimpin daerah di atas, hadir pula belasan tokoh dan praktisi yang dijadwalkan hadir sebagai pembicara. Di antaranya adalah nama-nama tokoh yang telah dikenal publik atas kiprahnya, seperti Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Juru Bicara KPK Johan Budi, politisi Lily Wahid, serta Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri.

Iskandar menjelaskan bahwa semua tokoh yang akan hadir di Kompasianival adalah tokoh-tokoh inspiratif yang telah menunjukkan aksinya untuk Indonesia. Info lengkap Kompasianival 2014 di http://kompasianival.kompasiana.com. (Nurlaila Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com